RAKYATKU.COM - Raksasa telekomunikasi China, Huawei, yang dikenai sanksi AS atas kekhawatiran tentang hubungannya dengan pemerintah di Beijing, berencana membuat PHK besar-besaran di operasi ASnya, The Wall Street Journal melaporkan pada hari Minggu.
PHK tersebut diperkirakan akan dilakukan di lengan riset dan pengembangan Huawei yang berbasis di AS, Futurewei Technologies, lapor surat kabar itu, mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui situasi tersebut, dikutip dari Asia One, Selasa (16/7/2019).
Unit saat ini mempekerjakan 850 orang di beberapa laboratorium di Amerika Serikat, tetapi ratusan dari mereka bisa diberhentikan, kata laporan itu.
Beberapa karyawan Cina perusahaan diberikan pilihan untuk mempertahankan pekerjaan mereka dan kembali ke rumah untuk bekerja.
Administrasi Presiden AS Donald Trump telah menempatkan Huawei pada daftar entitas yang disebutnya, yang berarti perusahaan-perusahaan AS memerlukan lisensi untuk memasok teknologi AS ke perusahaan Cina.
Huawei - pemimpin dalam teknologi nirkabel 5G generasi berikutnya - tetap dilarang mengembangkan jaringan 5G di Amerika Serikat, dan pemerintahan Trump berusaha meyakinkan sekutunya untuk melakukan hal yang sama.
Pekan lalu, Monako menjadi negara Eropa pertama yang meluncurkan jaringan 5G berbasis teknologi Huawei.
Washington menuduh Huawei bekerja secara langsung dengan pemerintah Cina, klaim yang dibantah perusahaan.
Setelah Trump bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Osaka bulan lalu, Huawei memenangkan sedikit penangguhan ketika Trump mengatakan ia akan meringankan tindakan hukuman selama peralatan dijual ke perusahaan China tidak menimbulkan risiko bagi keamanan nasional.