RAKYATKU.COM, SUKABUMI - Insiden pembacokan yang dilakukan Aminah (43) kepada suaminya, Maman (47), disaksikan langsung, Mimin (49), kakak kandung korban, Minggu, 14 Juli 2019.
Dia lalu merebut kapak tersebut. Saat itu Mimin berupaya melerai sambil merebut kapak yang dipegang Aminah.
"Saya lihat dia (Aminah) ngebacokin adik saya. Saya langsung merebut kapak yang dipegangnya. Ketika kapak sudah saya ambil, dia menggigit jari tangan saya hingga luka," tutur Mimin sebagaimana dilansir dari Detik.
Selagi insiden berdarah itu berlangsung, dua anak Aminah bermain di halaman depan rumah, di Desa Gunung Malang, Kecamatan Cikidang, Sukabumi.
Sedangkan bayi yang baru berusia dua bulan tidur di ayunan dalam kamar.
Lokasi Maman dibacok berada di ruangan tengah. "Saya tendang dia (Aminah) sampai jatuh. Setelah itu saya ambil kapaknya, lalu saya buru-buru berikan ke tetangga yang lain. Aminah langsung diikat karena ngamuk terus," ujar Mimin.
Mimin menyebut rumah tangga adiknya dengan pelaku sudah berjalan selama 17 tahun, sepengetahuannya tidak ada sekalipun percekcokan di antara keduanya. Tidak ada selisih paham yang berakibat pada percekcokan.
"Mereka rukun-rukun saja. Sampai sekitar dua minggu ke belakang, adik saya menceritakan sikap istrinya yang berubah tidak seperti biasanya, sering marah-marah tidak jelas," beber Mimin.
Kepada polisi, Aminah mengaku kesal karena kerap diminta paksa berhubungan seks oleh Maman. Diduga hal itu menjadi pemicu aksi Aminah membacok suaminya tersebut.
Kapolsek Cikidang AKP Sunarto memaparkan, Aminah baru dua bulan melahirkan. Dia masih menyusui dan belum memakai KB ketika suaminya Maman terus meminta jatah. Hari itu, Aminah sempat melayani sang suami, sebelum akhirnya membacoknya dengan kapak.