Jumat, 12 Juli 2019 10:44
Kanit PPA Polres Sinjai, Aiptu Rospida. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, SINJAI - Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sinjai terus melonjak. Sejumlah kasus mulai bermunculan.

 

Sebut saja, video viral perkelahian antar pelajar sekolah menengah pertama, serta kasus pencabulan dan pemerkosaan yang sedang ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sinjai saat ini, dimana pelakunya adalah warga Kecamatan Tellulimpoe.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang di dalamnya adalah gabungan institusi kepolisian, kejaksaan, dan instansi pemberdayaan perempuan dan anak telah banyak melakukan sosialisasi, meski hanya mampu menyentuh tingkatan sekolah dan kecamatan.

Menurut Kanit PPA Polres Sinjai, Aiptu Rospida yang juga berada di gabungan P2TP2A, saat ini pihaknya banyak melakukan sosialisasi tingakat sekolah PAUD hingga SMA, hanya saja belum bisa dilakukan secara menyeluruh dengan sejumlah keterbatasannya.

 

"Kami memang telah melakukannya, hanya saja masih tetap ada peristiwa ini. Memang ditingkatan desa kami belum banyak menyentuh, karena keterbatasan akses dan finansial, sehingga keterlibatan pemerintah desa juga kami nantikan. Agar lebih massif di masyarakat bawah," kata Rospida.

Yang terpenting menurut Rospida, pengawasan orang tua harus lebih diperketat. Tidak mudah mengenalkan anak kepada sembarang orang.

"Kami menemukan, kasus kekerasan seksual terhadap anak banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat mereka, sehingga orang tua kami minta untuk lebih mengawasi. Tidak mudah percaya kepada siapapun, meski kepada orang senat keluarga," tuturnya saat ditemui Rakyatku.com di ruang kerjanya, Kamis, (11/7/2019).

Bukan tanpa alasan menurutnya, karena rentetan peristiwa yang pernah terjadi di Sinjai justru dilakukan oleh orang terdekatnya. 

Ia mencontohkan, kakek yang tega mencabuli cucunya, paman yang menggauli istrinya hingga pernikahan di usia dini karena kehendak orang tua.

"Kami sangat menekankan kepada orang tua untuk memahamkan anaknya kepada siapa mereka harus berteman, bergaul. Bisa dibilang 99,99 persen kasus yang kami tangani, itu dilakukan oleh orang terdekat mereka sendiri," jelasnya.

Mengenai upaya P2TP2A Sinjai dalam mengawal kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sinjai, bagi Rospida telah bekerja maksimal. Melakukan pendampingan psikologis hingga memahamkan orang tua dalam sebuah forum.

TAG

BERITA TERKAIT