Rabu, 10 Juli 2019 18:59
Asisten Bidang Pemerintahan Kota Makassar, Azis Hasan.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, MAKASSAR -- Asisten Bidang Pemerintahan Kota Makassar, Azis Hasan tiba-tiba menyentil dualisme kepemimpinan di hadapan pegawai.

 

Saat ditanyai oleh wartawan soal dualisme kepemimpinan di tubuh pemerintahan Kota Makassar, tampak Azis hasan kaget dan terbata-bata menjawabnya.

Menurut pria berkacamata ini, dualisme kepemimpinan di pemerintahan Kota Makassar tidak harus terjadi. Sebab kata dia, pihaknya saat ini berada pada momentum pemimpin tunggal.

"Penjabat ini tidak dipilih secara politis. Kita sekarang ada pada momen tunggal, yakni pengambilan keputusan/kebijakan hanya ada pada satu orang," kata Azis kepada Rakyatku.com di Hotel Aston Makassar. Rabu (10/7/2019).

 

Dia lalu menjelaskan perbedaan antara Penjabat Walikota dengan Walikota. Kata dia, Walikota yang dipilih secara politis tentu memiliki pendamping yang terkadang memiliki khendak lain.

"Penjabat ini sendiri. kemarin ada walikota dan wakil walikota. Terkadang kita mendengar di tempat lain, lain mau wakilnya, lain juga maunya di lain pihak," lanjutnya dengan raut wajah kebingungan dan nada suara yang terbata-bata.

Aziz Hasan lalu memberi contoh, program Penjabat Walikota seperti Sabtu Bersih dan Jumat Beribadah harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran pemerintahan Kota Makassar. Lagi-lagi, dia menekankan bahwa harus satu dan satu kali instruksi langsung dilaksanakan.

"Sebaiknya memang hanya satu komando, kalau dikatakan hari ini kerja bakti, misal hari minggu kita sehat-sehat, kita ramai-ramai ikut CFD. Hari sabtu kita ramai-ramai bersihkan kanal. Hari Jumat kita ibadah di masjid," pungkasnya.

Raut wajah dan nada suara Azis Hasan tampak lega usai jawab soal dualisme kepemimpinan di tubuh pemerintahan Kota Makassar.


 

TAG

BERITA TERKAIT