Rabu, 03 Juli 2019 14:39
Editor : Mays

RAKYATKU.COM - Setidaknya 40 orang tewas dalam serangan udara di pusat penahanan migran di ibukota Libya, Tripoli.

 

Sebanyak 80 orang lainnya cedera dalam serangan itu menurut seorang pejabat kesehatan, yang disalahkan pada pasukan yang setia kepada pemimpin pemberontak Khalifa Haftar, yang melancarkan serangan untuk mengambil Tripoli dari pemerintah yang diakui internasional tiga bulan lalu, dikutip dari Sky News, Rabu (3/7/2019).

Malek Mersek, juru bicara layanan medis darurat negara, mengatakan 40 orang telah tewas dan 80 lainnya luka-luka dalam serangan terhadap pusat penahanan di pinggiran Tajoura yang terletak di sebelah kamp militer.

Pemerintah yang berbasis di Tripoli mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lusinan orang telah terbunuh dan terluka dalam serangan udara yang dipersalahkan atas "penjahat perang Khalifa Haftar".

 

Libya adalah titik loncatan utama bagi ribuan orang Afrika yang berusaha mencapai Eropa. Banyak yang ditahan di pusat-pusat penahanan yang dikelola pemerintah di Libya barat dalam apa yang dikatakan kelompok-kelompok hak asasi manusia dan PBB sering kali merupakan kondisi yang tidak manusiawi.

Tajoura, di sebelah timur pusat Tripoli, adalah rumah bagi beberapa kamp militer yang bersekutu dengan pemerintah Libya, yang telah menjadi sasaran serangan udara selama berminggu-minggu.

Tripoli dikepung oleh Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar. Mereka membantah mengenai kamp penahanan, mengklaim telah dibom oleh milisi yang setia kepada pemerintah Libya.

Faksi-faksi saingan telah berjuang untuk menguasai Libya dan cadangan minyak dan gasnya yang besar sejak penggulingan Muammar Gaddafi pada 2011.

Negara ini juga telah menjadi medan pertempuran proksi bagi kekuatan-kekuatan regional yang mencoba mengerahkan pengaruh mereka.

LNA telah bertahun-tahun dipersenjatai oleh Mesir dan Uni Emirat Arab, sementara Turki telah mengirimkan senjata ke pemerintah Tripoli.

TAG

BERITA TERKAIT