Selasa, 02 Juli 2019 17:35
Jusuf Kalla, SBY, dan Jokowi
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Jelang masa jabatannya berakhir, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berbicara pengalaman mendampingi dua presiden.

 

JK satu-satunya wapres yang mendampingi dua presiden berbeda yang dijeda satu periode. JK pernah mendampingi SBY pada periode pertama 2004-2009.

Pada Pilpres 2009, JK mencoba menantang SBY. JK menggandeng Wiranto sebagai cawapres, sementara SBY menggaet Budiono sebagai pasangannya. SBY menang sehingga JK istirahat lima tahun.

Pada Pilpres 2014, Jokowi yang butuh pasangan kuat, akhirnya memilih JK sebagai cawapres. Pasangan ini mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 

 

Lantas, apa perbedaan menjadi cawapres SBY dan Jokowi? JK yang mantan ketua umum Partai Golkar mengatakan, pada dasarnya tidak ada perbedaan mencolok.

"Peran wapres yang utama itu membantu presiden. Itu konstitusi berbunyi begitu. Kedua adalah dalam hal pekerjaan tentu fleksibel. Ya apa yang dikerjakan tergantung dua hal. Tergantung apa yang ditugaskan presiden dan juga inisiatif dari Bapak Presiden," kata JK kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).

Pada era SBY, JK lebih diminta fokus pada bidang ekonomi dan kesejahteraan. "Sewaktu itu saya diminta menyelesaikan masalah ekonomi dan kesejahteraan. Saya rasakan itu," katanya.

Itu sebabnya, JK terlihat jauh lebih lincah kala itu. Dia bebas mengambil kebijakan sesuai yang ditugaskan SBY kala itu.

Sementara saat mendampingi Jokowi, JK tidak diberi penugasan khusus. Dia benar-benar sebagai pembantu presiden. Mengerjakan yang ditugaskan atau setelah diizinkan Jokowi.

"Saya sering punya inisiatif (ke Jokowi) 'Pak, begini baiknya, saya ingin kerjakan', 'oke kerjakan', seperti itu," tutur JK.

"Kalau sekarang, lebih fleksibel," tambah JK.

JK menilai Jokowi dan Ma'ruf akan bisa memimpin Indonesia dengan baik. Dia menyinggung pengalaman Jokowi sebagai wali kota, gubernur, hingga presiden yang dinilai sangat baik.
 

TAG

BERITA TERKAIT