Selasa, 02 Juli 2019 14:41
Ilustrasi mayat
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, KALTENG - Minggu, 30 Juni 2019. Siang itu, Harno karyawan perkebunan besar swasta (PBS) kebun kelapa sawit di mes karyawan Afdeling 88 blok H. 40 PT Wana Sawit Lestari (WSL), melihat Yunus (39) berlari dari arah ujung jalan mes karyawan di blok H40 PT Wana Sawit Lestari (WSL) 1 Dusun Natai Tabuk, Desa Pembuang Hulu 1, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).

 

Tangannya menggenggam kapak. Wajahnya tampak beringas. Dia berlari ke kamar Toni Hermawan yang tengah berada di dalam kamar mesnya.

Melihat gelagat yang tidak menguntungkan, Harno berusaha mencegah Yunus. Namun sayangnya,  saat itu Yunus lebih cepat larinya sehingga tidak terkejar Harno.

Yunus lalu masuk ke dalam kamar Toni. Sejurus kemudian, terdengar suara teriakan minta tolong dari Toni. 

 

Toni saat itu kaget melihat Yunus datang dengan kapaknya. Tanpa ba bi bu, Yunus langsung mengayunkan kapak itu berkali-kali. "Tolong...tolong...," teriak Toni. Namun, Yunus tak peduli. Kapak tersebut terus diayunkan hingga darah muncrat di mana-mana.

Suara minta tolong itu terdengar jelas di gendang telinga Harno. Dia sempat berlari mendatangi kamar korban. Saat di depan kamar korban, tiba-tiba dia melihat Yunus keluar dengan kapak berlumur darah.

Harno bersama rekannya sesama karyawan, Idi Sukedi, lalu merangkul tubuh Yunus, sehingga spontan pelaku membuang kapaknya ke arah semak di samping mes korban.

"Kami langsung amankan pelaku Yunus, dan membawanya ke mes," ujar Harno.

Toni Hermawan, lelaki asal Pandegelang, Banten, itu sempat dilarikan ke rumah sakit Pangkalanbun. Namun karena pendarahan hebat, nyawanya tidak tertolong. Toni tewas dalam perjalanan.

Toni mengalami luka-luka robek pada kepala bagian dahi, luka robek pada tangan sebelah kiri bagian lengan, sedangkan darah terus mengucur dari lubang luka.

Polisi segera melakukan pendalaman di TKP. Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan polisi antara lain, satu buah senjata tajam jenis kapak yang gagangnya terbuat dari kayu warna hitam, satu buah bantal kapuk yang ada noda darahnya, satu buah kaus warna hitam yang ada noda darah, satu buah celana pendek motif kotak-kotak warna cokelat dan sebuah ikat pinggang warna hitam.

Kapolres Seruyan, AKBP Ramon Zamora Ginting, mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyidikan terhadap pelaku pembunuhan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut, untuk mengungkap motif pembunuhan.

"Kasusnya masih kami dalami, pelakunya sudah diamankan," ujarnya singkat seperti dilansir dari Tribunnews.

Pelaku kini diamankan di Polsek Hanau untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.

TAG

BERITA TERKAIT