Selasa, 02 Juli 2019 12:46
Korban mengalami luka bakar di bagian lutut.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, FILIPINA - The Star melaporkan, seorang anak perempuan berusia 8 tahun dari Filipina, tidak dapat bersekolah selama beberapa hari. Itu setelah ibunya menghukumnya dengan memerintahkan dia berlutut di atas bara api.

 

Senin, 24 Juni 2019. Siswi St. Yohanes Pembaptis, sebut saja Claire, hari itu dipulangkan lebih awal oleh gurunya.

Merasa gembira, apalagi hujan deras, Claire dan temannya kemudian main hujan-hujan.

Keasyikan bermain hujan, Claire lupa tasnya di ruang kelas. Saat hendak mengambil tasnya, sayangnya, ruangan itu sudah dikunci.

 

Karena terkunci, apa lagi yang bisa dia lakukan? Gadis itu kemudian memutuskan untuk kembali ke rumah, yang hanya sepelemparan batu jauhnya dari sekolah.

Sang ibu, bagaimanapun, curiga bahwa putrinya bolos kelas. Dia kemudian menyuruh Claire untuk kembali ke sekolah lagi dan mengambil tasnya.

Gadis itu melakukannya. Dan tentu saja, pintunya masih terkunci.

Setelah gadis itu kembali, masih tanpa tasnya, sang ibu memilih untuk menghukumnya. Dia memukuli Claire dengan benda keras dan mengambil kayu bakar dari dapur, tempat dia memasak. Setelah itu, gadis itu kemudian dipaksa untuk berlutut di bara api itu. 

Guru hanya menemukan apa yang terjadi pada Claire pada hari Jumat. Dia khawatir tentang ketidakhadiran gadis itu selama beberapa hari terakhir. Jadi, sebagai guru yang berdedikasi, dia memutuskan untuk mengunjungi rumah Claire di kota Tukuran.

Di sana dia melihat Claire kesakitan, kedua lututnya terbakar parah.

Guru itu kemudian segera menghubungi Dewan Barangay, yang merupakan badan legislatif masing-masing daerah pedesaan di Filipina, dan polisi untuk melaporkan kondisi muridnya.

Wakil Wali Kota Tukuran Delfina Cortina mengatakan, para orang tua - yang dilaporkan memiliki kebiasaan memukuli anak-anak mereka - dipanggil oleh Dewan Barangay. Di sana, para pejabat membuat orang tua menandatangani dokumen yang menjanjikan untuk berhenti menyiksa anak mereka.

Namun, tidak ada tindakan atau pernyataan tentang insiden tersebut yang dilakukan oleh kantor kesejahteraan sosial dan pembangunan setempat.

Claire sekarang dilindungi sementara oleh kakek neneknya untuk pengobatan. Keempat saudara kandungnya, di sisi lain, masih bersama orang tua mereka.

Kakek Claire memperingatkan orang tua anak itu bahwa mereka sedang diawasi oleh pihak berwenang setempat.

TAG

BERITA TERKAIT