RAKYATKU.COM, AUCKLAND - Rekaman mengerikan telah muncul dari seorang ibu yang disandera oleh seorang pecandu sabu-sabu yang memegang pisau, sementara putrinya menonton dengan ngeri.
Laura Wheeler bersama putrinya yang berusia 14 tahun Jessica, sedang makan di Burger King di Auckland, Selandia Baru, ketika pelaku tiba-tiba menodongkan pisau di lehernya.
Dia menghabiskan 31 menit untuk mengancam nyawanya, karena polisi dan orang-orang di dekatnya berusaha membujuk Eddie Tamatea untuk membebaskannya.
"Ada saat-saat ketika saya berpikir, ini bahkan tidak nyata, ini tidak terjadi, dan kemudian ketika kenyataan muncul dan saya seperti: "Apa yang sedang terjadi, saya tidak akan pernah melihat anak-anak saya lagi," katanya kepada Selandia Baru, Herald.
Ms Wheeler terus berbicara dengan Tamatea sepanjang cobaan, ketika dia mencoba untuk memahami apa yang dia harapkan untuk dicapai.
Dia diam-diam mengatakan padanya berkali-kali, bahwa dia tidak ingin menyakitinya.
"Ketika polisi bersenjata mulai mengerumuni gedung itu, Tamatea mulai khawatir akan keselamatannya," kata Wheeler.
"Dia khawatir mereka menembaknya jika dia membiarkanku pergi, jadi aku bilang padanya aku akan berdiri bersamanya sampai mereka memborgolnya supaya dia tidak tertembak saat aku masih di sana," katanya kepada Newshub.
Selama hukuman minggu ini, pengadilan mendengar bagaimana Tamatea (31), yang memiliki sejarah kriminal yang signifikan di Australia, telah lama berjuang melawan kecanduan narkoba.
Dia datang dari pesta minuman keras metamfetamin pada hari dia menyandera Wheeler pada November tahun lalu.
Sebuah laporan pra-hukuman mengatakan deportasi Tamatea dari Australia tahun lalu, tempat dia tinggal sejak dia berusia 10 tahun, adalah faktor signifikan dalam pelanggarannya.
Pengadilan diberi tahu bagaimana ia berjuang untuk berhubungan kembali dengan keluarganya di Selandia Baru, pengadilan diberitahu.
Tamatea dijatuhi hukuman 23 bulan penjara.