RAKYATKU.COM, BANTAENG - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bantaeng melakukan studi lapangan ke Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Bantaeng, Sri Dewi Yanti. Didampingi Wakil Ketua Dekranasda Bantaeng, Rahmah Arsyad, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng, Syamsuri serta pengrajin.
Kunjungan itu diawali para rombongan menyambangi Sekretariat Dekranasda yang berlokasi di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Jateng, di Jalan Pahlawan Nomor 4, Semarang.
Rombongan Dekranasda Bantaeng diterima Kadis Perindag Jateng, Arif Sampodo yang juga adalah Kabid Promosi dan Kerja Sama Dekranasda Jateng. Turut hadir mendampingi Sekretaris I dan II serta beberapa Pengurus Dekranasda Jateng.
Ketua Dekranasda Bantaeng, Sri Dewi Yanti mengatakan, Provinsi Jateng dipilih menjadi sasaran kunjungan untuk menimba ilmu terkait potensi serta hasil produksi di sektor industri khususnya kerajinan tangan.
"Kita pilih Jawa Tengah untuk studi lapangan ini karena daerah ini patut ditempati belajar dengan sejumlah prestasinya," ujarnya, Kamis (27/6/2019).
Dikatakan Sri, Bantaeng pada dasarnya punya Sumber Daya Alam (SDA) melimpah. Namun, di sisi SDM relatif terbatas dibanding daerah lainnya.
"Alhamdulillah kalau sumber daya alam di Kabupaten Bantaeng banyak. Tapi kami sadari kalau SDM kami yang kreatif kurang," ungkapnya.
Dengan begitu, Sri berharap melalui studi lapangan dapat memberi penguatan SDM dengan mengajak serta memperlihatkan perkembangan daerah lain yang sudah melangkah jauh dalam mengelola SDA.
Rombongan dari Bantaeng mendapat gambaran luas dari Arif Sampodo dalam pemaparannya selama kurang lebih 30 menit. Dia banyak mengulas prestasi Dekranasda Jateng baik di tingkat lokal, regional maupun nasional.
"Kami sangat bangga mendapat kunjungan apalagi jika bisa berbagi dengan Ibu dan Bapak sekalian dari Dekranasda Kabupaten Bantaeng di Provinsi Sulawesi Selatan," ungkap Arief Sampodo.