Senin, 24 Juni 2019 17:43
Sukriansyah S Latief saat berbincang dengan Direktur Rakyatku.com Subhan Yusuf, pada Senin (24/6/2019).
Editor : Mulyadi Abdillah

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Bakal Calon Wali Kota Makassar, Sukriansyah S Latief sudah menyiapkan dua opsi agar bisa melenggang mulus sebagai kontestan Pilkada 2020. Apa saja?

 

Langkah pertama adalah menempuh jalur independen. Jalur ini tak lain saran dari para relawannya yang sudah tersebar di 15 kecamatan, se-Kota Makassar. 

"Relawan meminta saya memakai jalur independen. Butuh sekira minimal 70-an ribu KTP. Namun, untuk amannya harus menyiapkan 120 ribu dukungan KTP," ungkap Uki, sapaan akrab Sukriansyah S Latief saat bersilaturahmi di redaksi Rakyatku.com, pada Senin (24/6/2019).

Mengumpulkan dukungan KTP, bukanlah perkara mudah bagi relawan Uki. Apalagi, Staf Khusus Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini adalah wajah baru di bursa calon Pilkada Makassar 2020. 

 

Uki mengaku harus meluangkan banyak waktunya untuk bersosialisasi dengan menemui warga, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga para politikus. Cara ini sekaligus untuk menyerap aspirasi, mendongkrak elektabilitas serta popularitasnya. 

Bagaimana jika dukungan KTP tidak mencukupi?

Uki mengaku saat ini sedang melakukan komunikasi dengan elite politik. Lobi-lobi politik ini sebagai langkah kedua melenggang ke bursa kontestan bila jumlah dukungan KTP tak memenuhi syarat. 

"Saya cuma butuh minimal dua parpol. Sudah ada komunikasi dengan pengurus Partai Demokrat (Sulsel & Makassar)," beber Komisaris Pupuk Indonesia ini.

Sekadar diketahui, syarat menjadi pasangan calon di Pilkada Makassar melalui jalur parpol membutuhkan 10 kursi. Hasil Pemilu 2019, ada 12 parpol yang meraih kursi. Masing-masing Nasdem (6 kursi), Demokrat (6 kursi), PDIP (6 kursi), Golkar (5 kursi), Gerindra (5 kursi), PAN (5 kursi), PPP (5 kursi), PKS (5 kursi), Hanura (3 kursi), Perindo (2 kursi), Berkarya dan PKB masing-masing 1 kursi.

TAG

BERITA TERKAIT