RAKYATKU.COM, WISCONSIN - Penangkapan Ray Vannieuwenhoven (82), menggegerkan tetangganya di Lakewood, sebuah kota di utara Wisconsin.
Salah seorang tetangganya, Wayne Sankey (68), seperti disambar petir saat mendapat SMS tentang penangkapan Ray. Demikian pula istri Sankey.
"Aku kemudian memberi tahu istriku dan dia tidak bisa mempercayainya. 'Tidak mungkin,' katanya. 'Ray di ujung jalan itu?"
Ray kerap membantu Sankey untuk urusan pertukangan.
Dia juga mengenal Ray dengan suara serak dan tawa keras yang khas.
Ray, duda dan ayah dari lima anak itu, hidup tenang selama dua dekade di antara 800 penduduk Lakewood, sebuah kota di utara Wisconsin.
Aparat berwenang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan.
Penelusuran genetika memecahkan kasus pembunuhan berantai yang merentang sejauh 40 kilometer barat daya Lakewood.
Selama 43 tahun, Ray berada di depan mata para aparat hukum, namun seolah jauh dari radar.
Bahkan masyarakat di sekitar, seperti Sankey, tak menyangka ia benar-benar seorang monster pembunuh.
Pembunuhan yang menjadi misteri selama puluhan tahun itu terjadi 9 Juli 1976.
David Schuldes dan tunangannya, Ellen Matheys, berkemah di tempat terpencil di Taman McClintock pada Jumat sore itu.
Pasangan akan segera menikah itu tak pernah menyangka ada orang lain selain mereka saat itu.
Namun dua tembakan dari senapan kaliber .30 menghancurkan keheningan itu.
Satu peluru menghantam leher Schuldes dari jarak 15 meter, dan membunuhnya seketika.
Peluru lainnya bersarang di dinding kamar mandi yang Ellen gunakan, sementara Schuldes menunggu di luar.
Ellen berlari, namun si pembunuh mengejar. Dia menangkap dan memperkosanya, lalu menembaknya dua kali di dada.
Tubuhnya ditemukan 182 meter dari tempat Schuldes berkapar.
Penyelidik bingung. Mereka tidak tahu mengapa pasangan itu menjadi sasaran. Si pembunuh tidak mengambil uang. Tak ada petunjuk lain.
Harapan untuk mengungkap siapa pembunuh pasangan kembali tumbuh setelah teknologi pengungkapan profil DNA berkembang di dekade 90-an.
Tetapi para detektif tidak menemukan kecocokan ketika mereka mengirimkan cairan sperma dari celana pendek Matheys ke basis data nasional FBI.
Tahun lalu, para detektif menghubungi Parabon NanoLabs yang bermarkas di Virginia.
Parabon NanoLabs merupakan perusahaan teknologi yang analisis genealogi genetik.
Perusahaan ini telah membantu polisi mengidentifikasi 55 tersangka dalam kasus-kasus di seluruh negeri sejak Mei 2018.
Parabon mengunggah DNA dari TKP ke GEDmatch, basis data silsilah publik gratis dengan sekitar 1,2 juta profil.
Penegak hukum California menggunakan GEDmatch untuk menangkap Golden State Killer tahun lalu.
Dengan menggunakan teknik itu, para ahli di Parabon menyimpulkan pada bulan Desember bahwa orang tua Ray pernah tinggal di daerah Green Bay.
Sekarang para detektif membutuhkan sampel DNA dari Ray dan ketiga saudara lelakinya.
Dua disingkirkan dengan sampel DNA yang dikumpulkan dari satu saudara lelaki berdasarkan sampah dan satu cangkir kopi bekas.
Pada 6 Maret, dua deputi sheriff mengetuk pintu Ray, memintanya untuk mengisi survei singkat tentang pemolisian wilayah.
Mereka menyuruhnya untuk memasukkan survei ke dalam amplop dan menutupnya dengan lidah.
Detektif tidak perlu mengunjungi saudara keempat. Delapan hari kemudian, Ray ditahan.
Pada 22 Maret 2019, Ray pun di menjalani sidang pertama.
"Tidak bersalah, tidak bersalah, tidak bersalah," kata Ray, ketika hakim bertanya kepadanya apakah dia memahami tuduhan itu.