RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Lebaran Idulfitri 2019 makin dekat. Puncak arus mudik di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin diperkirakan pada H-5 Lebaran.
Bandara Hasanuddin mencatat belum ada lonjakan signifikan jumlah penumpang hingga Jumat (24/5/2019). Puncak arus mudik lebaran diperkirakan pada H-5.
Pada 2018, pergerakan penumpang berjumlah 719 ribu lebih di masa arus mudik. Rata-rata per hari tercatat 39 ribu lebih penumpang. Data itu dihimpun posko terpadu selama 16 hari, sejak H-8 hingga H+8 Lebaran.
Pada arus mudik tahun ini jumlah penumpang di bandara diperkirakan naik 5 persen dibandingkan hari biasa. Meski, harga tiket pesawat lebih mahal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Dampaknya pasti ada, tapi kami tetap memprediksi kenaikan walau tidak setinggi tahun lalu," kata Humas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Dian Permata Sari, Senin 27/5/2019
Sebelumnya General Manager Airnav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) Novy Pantaryant memprediksi arus mudik via udara lebih sepi dari tahun sebelumnya.
Dijelaskan pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin turun 25 persen. Dibandingkan pada hari jelang Lebaran pada tahun 2018 lalu tercatat 360 pergerakan pesawat per hari.
"Kemungkinan arus mudik tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sejak awal tahun terjadi penurunan pergerakan pesawat secara umum, khususnya di Makassar. Namun untuk tahun ini jumlahnya menurun menjadi sekitar 260 pergerakan per hari," ungkap Novy.
Kenaikan harta tiket merupakan dampak meningkatnya biaya operasi pesawat. Salah satu yang mempengaruhi adalah pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. sehingga harga beli bahan bakar ikut melonjak. Setelah kenaikan harga pesawat, trafik di Bandara Hasanuddin kurang lebih turun 25 persen.
"Tapi untuk penerbangan internasional masih sama dengan sebelumnya," ucapnya.