Rabu, 22 Mei 2019 05:30
Foto: Thinkstock
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Seorang remaja laki-laki meninggal setelah dicupang kekasihnya. Pemuda bernama Julio Macias Gonzalez  itu awalnya mengalami kejang saat mekan malam bersama keluarganya di Mexico City, AS. 

 

Ketika keluarganya berusaha memanggil tenaga medis, nyawa Gonzalez tidak dapat tertolong.  Sebelum makan malam, Gonzalez memang sempat menghabiskan waktu bersama kekasihnya yang berusia 24 tahun.

Dokter yang memeriksanya meyakini hisapan dari cupang yang ada di leher Gonzalez lah penyebabnya. 'Gigigan cinta' tersebut menurutnya menyebabkan darah menggumpal, yang mengalir ke otak dan mengakibatkan stroke.

Ini merupakan kasus kematian kedua akibat stroke setelah mendapat cupang.  Pada 2011, seorang wanita berusia 44 tahun dari Selandia Baru mengalami kelumpuhan di lengan kirinya dan harus dibawa ke rumah sakit.

 

Menurut laporan media setempat, dokter mencurigai wanita itu terserang stroke, tetapi tidak berhasil mengatasinya. Namun, setelah diperiksa lebih jauh ternyata ada bekas cupang di leher kanannya.

Mereka menyimpulkan, hisapan dari cupang itu telah merusak arteri utama dan membentuk gumpakan darah. Kemudian ini menjalar ke jantung dan menyebabkan stroke ringan.

Dr Teddy Wu, yang merawat wanita ini di Rumah Sakit Middlemore Auckland melaporkan kasus ini dalam jurnal medis, New Zealand Medical Journal.

"Setahu saya, ini pertama kalinya seseorang dirawat di rumah sakit karena cupang," tuturnya saat itu.

Dr Wu mengatakan kepada media setempat bahwa jika wanita itu tidak dirawat dengan cepat, dia bisa menderita stroke lebih lanjut. "Stroke memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Tetapi mungkin pasien bisa lumpuh," ujar Dr Wu.

Menurut seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, Robert Glatter, cupang kemungkinan besar bisa menyebabkan kematian walau sangat jarang.

Glatter mengatakan, seseorang kemungkinan rentan mengalami hal ini jika mereka memiliki gangguan jaringan ikat.

Melansir USA Today, Glatter mengatakan kerusakan pada arteri karotid dapat terjadi karena tekanan langsung untuk waktu yang lama, dan itu dapat menyebabkan robekan atau cedera pada dinding pembuluh darah.

Nantinya ini akan membentuk darah beku, yang dapat “mengalir ke arteri yang lebih kecil di otak yang bisa mengakibatkan ke stroke".

"Setiap gerakan leher yang tiba-tiba termasuk batuk yang kuat atau bersin, atau bahkan manipulasi agresif oleh chiropractor dapat menyebabkan diseksi arteri karotis," katanya. 

"Ini pada dasarnya bagaimana cupang dapat menyebabkan stroke," sambungnya.

TAG

BERITA TERKAIT