RAKYATKU.COM - Puasa tidak sekadar ibadah menahan lapar dan haus. Puasa merupakan sarana seorang Muslim mengendalikan diri dari segala perbuatan buruk dan maksiat.
Para sahabat dan umat terdahulu begitu bersemangat menjadikan puasa sebagai sarana menyucikan diri. Mereka meninggalkan segala keburukan dan sepenuhnya beramal sholeh demi meraih berkah puasa.
Namun begitu, umat Islam perlu memperhatikan betul penyebab puasa jadi sia-sia. Sebisa mungkin sebab tersebut dihindari.
Dalah hadis riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Muhammad SAW bersabda.
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan."
Hadis ini menjelaskan bagaimana bahayanya ucapan dan perbuatan dusta terhadap puasa. Sehingga, kita diwajibkan menjaga ucapan dan perbuatan selama menjalankan puasa.
Ibnu Rajab Al Hambali dalam Jami'ul Ulum wal Hikam menerangkan orang berpuasa sebenarnya tengah belajar bersabar dalam ujian. Selain harus menahan lapar dan haus, seorang Muslim juga dituntut bersabar dari maksiat.
Perkataan dan perbuatan dusta sebenarnya tidak membuat puasa seseorang batal. Namun demikian, puasa menjadi sia-sia lantaran tidak mendapatkan apapun selain lapar dan haus.
Menahan diri dari perkataan dan perbuatan dusta saat berpuasa merupakan rangkaian dari ibadah kepada-Nya. Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Sumber: Dream