RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara perihal ancaman pembunuhan terhadap dirinya yang dilontarkan oleh pria berinisial HS.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak terganggu dengan ancaman yang disampaikan saat berunjuk rasa di Bawaslu, Jakarta melalui sebuah video yang sempat viral di media sosial.
“Nggak lah, ini kan bulan puasa, kita semuanya puasa. Iya kan? Yang sabar,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan Jalan Tol Pandaan-Malang, di Gerbang Tol Singosari, Malang, Jatim, Senin (13/5) siang.
Presiden menyerahkan penanganan terhadap ancaman tersebut kepada proses hukum. “Proses hukum ya serahkan pada aparat kepolisian,” ujarnya.
Pihak Kepolisian sendiri telah menangkap HS (27) di rumah kakaknya, di Perumahan Metro Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/5).
Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi menetapkan HS sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.
HS mengaku menyesal telah mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko Widodo. Dia mengaku emosional sehingga mengucapkan kata yang tidak sepantasnya.
"Di situ saya emang emosional, saya emang ngakuin salah," kata Hermawan dalam sebuah video.
Hermawan mengaku memang dirinya yang ada di dalam video yang tersebar di media sosial itu. Dia mengakui dia ikut demo di depan Bawaslu pada Jumat (10/5).
"Yang kemarin di video itu, jelas memang saya di situ," katanya.
Hermawan sebelumnya dicari polisi setelah videonya tersebar di media sosial. Dalam video itu, Hermawan mengenakan topi dan mengancam akan memenggal kepala Jokowi.
Video itu diambil saat Hermawan mengikuti demo di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat (10/5). Video tersebut kemudian viral.
Atas dasar video tersebut, polisi kemudian melakukan penyelidikan. Tim Subdit Jatanras yang dipimpin oleh AKBP Jerry R Siagian kemudian berhasil menemukan pelaku di Parung, Bogor.
Pelaku kemudian digelandang ke Polda Metro Jaya. Hermawan selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini masih ditahan di Polda Metro Jaya.