Kamis, 09 Mei 2019 06:51
Pesawat Aeroflot yang terbakar di bandara Moskow, Rusia.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MOSKOW - Kecelakaan pesawat Sukhoi Aeroflot di Bandara Sheremetyevo Moskow, pada Minggu, 5 Mei 2019 lalu, diduga atas kesalahan awak kabin dan pilot.

 

Media berita Rusia mengutip pilot, Denis Evdokimov, yang mengatakan, dia mengikuti prosedur pendaratan dengan berat badan berlebih.

Tetapi kru dilaporkan tidak membuang sebagian bahan bakar, sebagai prosedur mendarat darurat segera setelah lepas landas, untuk mencegah beban terlalu berat.

Penyelidik Rusia pada hari Selasa, mempertimbangkan kesalahan pilot, sebagai penyebab pendaratan yang mematikan, media lokal melaporkan. 

 

Penyelidik sekarang mencari penyebab kecelakaan itu, yang terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Sheremetyevo Moskow, menuju Murmansk.

Saluran televisi Rusia, Ren TV, memposting rekaman percakapan antara pilot dan kontrol lalu lintas udara, yang menunjukkan bahwa pilot tetap tenang, ketika dia meminta pendaratan darurat dan tidak menilai situasi sebagai kritis. 

Sumber dalam penyelidikan mengatakan kepada surat kabar Kommersant, bahwa pilot Aeroflot melakukan sejumlah kesalahan, termasuk terbang ke badai.

Berbagai sumber mengatakan pada harian bisnis RBK, bahwa pilot sempat membuka jendela kokpit, berpotensi mengipasi api, dan gagal mematikan mesin segera setelah mendarat.

Penyelidik masih memeriksa kotak hitam dari pesawat, dan sejauh ini tidak memberikan alasan resmi untuk kecelakaan itu. 

Beberapa dari mereka yang melarikan diri membawa barang-barang bawaan, menimbulkan kekhawatiran bahwa mengambil tas mereka mungkin telah menunda evakuasi, di mana setiap detiknya sangat penting.

"Saya tidak tahu harus berkata apa tentang orang yang kehabisan tas. Tuhan adalah hakim mereka," tulis penyintas Mikhail Savchenko di Facebook.

TAG

BERITA TERKAIT