Rabu, 08 Mei 2019 16:07
Foto/Setkab.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung calon ibu kota baru, di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (8/5/2019).

 

Menurut Jokowi, dari sisi keluasan, lokasi yang terletak di Kabupaten Gunung Mas itu paling siap dijadikan ibu kota negara.

“Mau minta 300.000 hektare siap di sini, kurang masih tambah lagi juga siap,” kata Jokowi.

Namun soal kelayakan, Jokowi menjelaskan, saat ini masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian.

 

“Sekali lagi ini menyangkut aspek yang tidak satu dua. Urusan banjir mungkin di sini tidak, ya kan. Urusan gempa di sini tidak. Tapi apa, kesiapan infrastruktur harus dimulai dari 0 lagi, ya kan. Itu juga salah satu pertimbangan-pertimbangan masalah sosial politiknya, masalah sosiologi masyarakatnya, semuanya, semuanya dilihat semuanya,” terang Jokowi dikutip laman Setkab.

Jokowi enggan menjawab secara langsung perbandingan lokasi di Bukit Soeharto, Balikpapan, dengan di Kabupaten Gunung Mas itu. 

Ia menjelaskan, nantinya tim besarnya pasti diam-diam akan pergi ke lokasi yang ditinjaunya lagi, berhitung, kemudian baru setelah matang terencana secara detail disampaikan kepada dirinya. Dari situlah, Pemerintah akan memutuskan.

“Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feelingnya, biar dapet feelingnya gitu. Biar dapet feelingnya, kalau nggak dapet feelingnya nanti kalkulasinya, hitung-hitungannya memutuskan itu lebih mudah,” ungkapnya.

Saat didesak kembali oleh wartawan mengenai perbandingan lokasi di Bukit Soeharto dengan di Gunung Mas, Jokowi menegaskan, semuanya ada plus minusnya.

Salah satu minusnya di Balikpapan, Jokowi setuju jika dikatakan airnya asin, dan daerah tersebut masih sering banjir.

Sementara di Kalimantan Tengah, Jokowi mengakui jika Presiden RI Pertama, Ir. Soekarno yang dulu memilihnya sebagai lokasi baru untuk memindahkan ibukota RI pasti ada alasan-alasan khusus. 

“Nggak mungkin sebuah keputusan itu disampaikan tanpa sebuah argumentasi data, fakta-fakta lapangan yang matang,” pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT