Kamis, 09 Mei 2019 07:31
Andrew Graystone memperlihatkan pamflet bertuliskan, "Anda Teman-teman Saya, Saya akan Menjaga Anda Salat,"
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, INGGRIS - Seorang pria yang menjadi viral, setelah sebuah fotonya memegang pamflet yang menyebut akan menjaga sebuah masjid setelah serangan teror Christchurch, telah mengumumkan rencana untuk melawan Tommy Robinson dalam pemilihan Eropa.

 

Andrew Graystone (57), mengumumkan di Twitter bahwa ia akan mendukung partai Change UK yang baru didirikan, dalam upaya untuk menghentikan pendiri EDL menjadi wakil yang duduk di parlemen di wilayah barat laut.

Mr Grayston menjadi terkenal, setelah foto dia memegang kertas bertuliskan "Anda adalah teman saya. Saya akan berjaga-jaga saat Anda salat", dibagikan ribuan kali, setelah penembakan di Selandia Baru.

Dia mengatakan, dia kewalahan dengan pesan-pesan positif, setelah foto masjidnya menjadi viral. Tetapi mengatakan, dia sekarang mengalihkan perhatiannya untuk menghentikan orang-orang yang memicu kebencian dan perpecahan. 

 

Menurut Grayston, Brexit telah membuat keluarga dan komunitas Inggris saling bertentangan, dan itu memungkinkan orang yang sangat memecah belah seperti Tommy Robinson, untuk mengeksploitasi divisi itu. 

"Saya khawatir tentang orang-orang yang dengan sengaja memicu kebencian dan perpecahan, ketika yang kita butuhkan adalah agar para politisi dan tokoh masyarakat, serta orang-orang biasa bersatu," katanya kepada Metro. 

Dia menambahkan, ada ketakutan yang sungguh-sungguh di daerah asalnya, di barat laut, tentang kemungkinan Tommy Robinson menjadi salah satu dari delapan anggota parlemen terpilih di kawasan itu.

"Dia tidak tinggal di sini, dia tidak punya kesetiaan khusus di sini, tetapi dia sosok yang sangat memecah-belah," kata Grayston.

“Orang-orang hanya perlu keluar dan memilih. Saya tahu orang-orang mungkin agak sinis tentang pemilihan Eropa, tetapi saya katakan saya akan keluar dan memilih sesuatu yang berbeda," ujarnya. 

Robinson, nama asli 'Stephen Yaxley-Lennon', telah disiram susu dua kali, saat berkampanye untuk pemilihan umum dalam beberapa minggu terakhir.   

Pekan lalu, Danyaal Mahmud (23), yang melempar milkshake McDonald's ke Robinson, di pusat kota Warrington. Dia mengaku menghadapi ancaman kematian atas tindakannya, setelah pendiri EDL memintanya melewati geng-geng Muslim. 

Robinson mengklaim, dia adalah korban yang ditargetkan secara politis, dikecewakan oleh hukum, meskipun dilindungi oleh pengawalan polisi dari Warrington.

"Tidak ada pukulan, milkshake, serangan atau apa pun yang akan menghentikan saya," katanya dalam video yang direkam minggu lalu. Dia menggambarkan Mahmud sebagai 'agitator Muslim muda'. 

Robinson diperkirakan akan terus menyisir di Barat Laut selama tiga minggu ke depan, sampai pemungutan suara untuk pemilihan Uni Eropa dibuka pada 23 Mei.  

TAG

BERITA TERKAIT