RAKYATKU.COM, MEKSIKO - Pilot yang menjadi kapten pesawat pribadi yang jatuh di Meksiko, ketika kembali dari Las Vegas pada hari Minggu, 5 Mei 2019, dilaporkan pernah bekerja untuk kartel El Chapo, dan direkrut untuk menerbangkan putra Muammar Khadafi keluar dari Libya.
Juan José Aguilar Talavera, seorang pilot terlatih militer, adalah salah satu dari 13 orang yang tewas di pesawat jet bisnis, yang ditemukan Senin, 6 Mei 2019, di daerah pegunungan terpencil Ocampo, sebuah kota di negara bagian utara Coahuila.
Menurut surat kabar Meksiko El Universal, pilot berusia 45 tahun itu, adalah satu dari 11 orang yang pernah ditahan di sebuah bandara di Tijuana pada Juli 2006, dan dituduh sebagai bagian dari sel yang bekerja untuk Joaquín 'El Chapo' Guzmán.
Aguilar Talavera dibekuk dengan tuduhan melakukan kejahatan terorganisir, perdagangan orang tidak berdokumen, dan kepemilikan senjata api.
Gerai berita Milenio juga melaporkan, pilot tersebut diduga ikut serta dalam pengiriman lima setengah ton kokain di pesawat DC-9, yang disita di Ciudad del Carmen pada April 2006.
Apa yang tidak diketahui adalah berapa banyak waktu, jika ada, Aguilar Talavera menghabiskan waktu di penjara. Tidak ada catatan publik terdaftar untuk hukumannya.
Dia juga dilaporkan dipekerjakan pada 2011, untuk berpartisipasi dalam operasi klandestin untuk menerbangkan putra Muammar Khadafi keluar dari Libya.
Rencananya, adalah untuk menyelinapkan Saadi Khadafi dan keluarganya ke Meksiko, dengan menggunakan dokumen palsu, menurut catatan yang diperoleh Milenio dari kantor Jaksa Agung Meksiko. Saadi kemudian dicari oleh interpol.
Namun, rencana itu berantakan ketika Aguilar dan dua pilot lainnya, menolak untuk terbang dari Kosovo ke wilayah Libya.
Aguilar Talavera adalah salah satu dari tiga anggota awak di pesawat Bombardier Challenger 601, yang berangkat Las Vegas pada Minggu sore, setelah perkelahian Canelo Alvarez, dan dilaporkan hilang setelah tidak berhasil mendarat di Monterrey pada Minggu malam.