Sabtu, 04 Mei 2019 21:12
Wahyu Jayadi di dalam mobil, saat memeragakan adegan membunuh Siti Zulaiha
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, GOWA - Nasi sudah terlanjur jadi bubur. Dan waktu yang telah berlalu, juga tidak bisa diulang kembali. Begitulah Dr Wahyu Jayadi, yang kini berstatus tersangka atas pembunuhan yang ia lakukan kepada sahabatnya sendiri, Sitti Zulaiha Djafar, pada 21 April 2019 lalu.

 

Sejak kematiannya tersebut, Wahyu hanya bisa menyesali perbuatannya. Dia juga harus menerima hukuman, meringkuk dibalik jeruji besi Mapolres Gowa. 

Pantauan Rakyatku.com saat rekonstruksi di halaman Mapolres Gowa, Sabtu (4/5/2019) siang tadi, salah satu adegan yang dilakukan Wahyu saat telah menghabisi nyawa korbannya, hanya tangan kosong dan juga dengan kekuatan penuh bercampur emosi yang telah memuncak.

"Wahyu Jayadi menjalani rekonstruksi mulai pukul 13.00 hingga 15.30 Wita dengan memperagakan 70 adegan," singkat Kasat Reskrim Polres Gowa, Iptu Muh Rivai saat ditemui di Mapolres Gowa.

 

Usai menceritakan sedikit rekonstruksinya dalam mobil kepada polisi. Wahyu rileks, dan mengambil napas panjang. Setelah itu, dirinya sempat menggelengkan kepalanya seakan-akan dirinya sangat menyesal dan tidak menyangka akan berurusan dengan polisi.

Sebelumnya, Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga pernah menemui sejumlah tananan di ruang tahanan Polres Gowa. Shinto yang saat itu sedang berulang tahun yang ke-41 pada Rabu (3/4/2019) lalu, langsung membagikan makanan siap saji tersebut kepada semua tahanan. Setelah itu, Shinto duduk tepat berhadapan Wahyu Jayadi.

Seluruh tahanan tersebut memberikan kue ulang tahun kepada Shinto Silitonga. Kue itu diserahkan langsung Wahyu Jayadi.

"Ini adalah persembahan dari kami pak," ucap salah satu tahanan di ruang tahanan tersebut.

Wahyu Jayadi yang mengenakan "songkok haji" pun menyerahkan langsung kue ulang tahun tersebut kepada Shinto, yang duduk di depannya.

"Selamat ulang tahun pak," ujar Wahyu serak. Air mata membayang di pelupuk matanya. Tahanan lainnya bertepuk tangan, menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

Setelah menyerahkan kue tersebut, Wahyu pun bersalaman dengan Shinto, lalu menempelkan dahinya ke tangan Shinto. Diikuti tahanan lainnya.

Sesekali Wahyu keluar dari sel tahanannya dan sempat menghirup udara segar, di halaman Mapolres Gowa. Namun hanya saat apabila dirinya dipanggil oleh penyidik, atau awak media untuk dimintai keterangan.

Dirinya juga sempat keluar dari Mapolres Gowa saat menjalani reka ulang adegan di jalan A.P Pettatani Makassar hingga ke Kecamatan Pattalassang Gowa dan juga sempat melakukan pencoblosan pada Pemilu 17 April di Rutan Makassar beberapa waktu lalu.

"Tahanan Polres Gowa dan Polsek jajaran kami titipkan ke Rutan Makassar untuk dapat menggunakan hak suaranya di TPS khusus," kata Shinto saat dikonfirmasi Rakyatku.com, Selasa (16/4/2019) lalu.

TAG

BERITA TERKAIT