RAKYATKU.COM - BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menemukan lebih dari 73 ribu kesalahan input sistem hitung atau Situng milik Komisi Pemilihan Umum (KPU). Bukti tersebut juga sudah dibawa ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk ditindaklanjuti sebagai dugaan pelanggaran Pemilu 2019.
"Sebanyak 73.715 kesalahan input data Situng atau sebesar 15,4 persen dari total 477.021 TPS yang telah diinput. Data kesalahan ini kami capture dan barang bukti dibawa, diserahkan ke Bawaslu," kata Mustofa di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat.
Menurut temuannya, kesalahan terbesar ditemukan di Jawa Tengah sebanyak 7.666 TPS, Jawa Timur 5.826 TPS, Sumatera Utara 4.327 TPS, Sumatera Selatan 3.296 TPS, dan Sulawesi Selatan 3.219 TPS. Mustofa mengklaim kesalahan tersebut sangat brutal.
"Batas toleransi kesalahan dalam sistem IT paling tinggi 0,1. Kami menemukan sampai 15,4 persen," tambahnya.
Temuan ini, lanjut Mustofa, mulai dihimpun sejak 27 April-2 Mei sebagai respon atas banyaknya keluhan dari masyarakat atas data Situng KPU.
Dia menjelaskan, bahwa tim yang bergerak adalah puluhan tenaga auditor teknologi informasi yang terlibat melakukan verifikasi data-data yang telah di entry ke Situng KPU.
"Temuan suara paslon 01 melebih kehadiran pemilih ada 2.394 temuan, suara paslon 02 melebih kehadiran 1.124 temuan dan jumlah kehadiran melebihi DPT 1.112 temuan," ujarnya dikutip dari merdeka.com.
Bila dirinci, total perolehan suara paslon 01, paslon 02 plus suara tidak sah 8.279 suara Total suara sah paslon 01 dan paslon 02 tidak cocok 6.836 suara. Sehingga total suara sah dan tidak sah yang tidak cocok ada 5.134 suara.