Rabu, 01 Mei 2019 20:38
Pangeran Naruhito dan Putri Masako saat menikah.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, JEPANG - Pangeran Naruhito, telah dilantik menjadi Kaisar Jepang, Rabu, 1 Mei 2019 hari ini.

 

Untuk pertama kalinya, Putri Masako Owada yang sempat depresi dan jarang muncul ke publik, akhirnya ikut mendampingi Kaisar Naruhito. Dia mengenakan gaun putih, lengkap dengan tiara yang berkilauan, sebagai seorang permaisuri.

Pangeran Naruhito dilaporkan telah jatuh cinta dengan Masako Owada pada saat mereka bertemu di sebuah pesta jamuan minum teh, yang diadakannya di Tokyo, untuk Putri Elena dari Spanyol pada tahun 1986.

Saat itu, orang tua Masako masih aktif sebagai diplomat dan seorang hakim.

 

Masako berniat mengejar kariernya, dan tak lama setelah pindah ke Oxford, tempat ia belajar selama dua tahun di Balliol college.  

Namun Naruhito tidak terpengaruh, dan mengejarnya selama lima tahun. Dia dua kali melamar namun ditolak secara halus. Nanti pada lamaran ketiga, Masako mengalah. 

"Anda mungkin takut dan khawatir bergabung dengan keluarga kekaisaran. Tapi aku akan melindungimu seumur hidupku," ujar Pangeran Naruhito saat itu. 

Dan meskipun pria 59 tahun itu tetap setia pada kata-katanya sejak itu, lebih dari sekali mengkritik gaya hidup yang menyesakkan yang dikenakan pada bangsawan, Masako telah berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan tertutup di dalam keluarga, diselingi oleh penampilan publik yang sesekali dan sangat koreografer.

Pada 2004, Naruhito menuduh para pemuka istana meredam kepribadian istrinya, dalam sambutan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Bagiku, Masako nampak lelah dalam upayanya untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kerajaan selama 10 tahun terakhir... Juga benar bahwa ada sesuatu yang sama dengan penolakan terhadap karier Masako sebelumnya," katanya.

Dia menggambarkan Masako sedih, karena dia hampir tidak diizinkan untuk mengunjungi negara-negara asing, meskipun dia meninggalkan pekerjaannya sebagai diplomat.

Pada tahun yang sama, istana mengungkapkan bahwa Masako telah menjalani perawatan untuk gangguan penyesuaian, yang disebabkan oleh stres untuk hampir seluruh pernikahannya.

Naruhito kemudian meminta maaf atas sambutannya, tetapi ia telah menyerukan tugas kerajaan baru yang sesuai dengan abad ke-21, dan telah menjelaskan bahwa ia bermaksud untuk menyeimbangkan tradisi dengan nilai-nilainya sendiri yang lebih modern. 

Setelah diumumkan bahwa kaisar akan turun tahta pada 30 April, Masako perlahan-lahan diperkenalkan kembali ke kehidupan publik sebagai persiapan untuk peran barunya sebagai permaisuri.   

Namun dia mengaku 'tidak aman' tentang peran barunya dalam pernyataan, untuk menandai ulang tahunnya yang ke-55. 

"Memikirkan hari-hari mendatang, saya terkadang merasa tidak aman tentang sejauh mana saya bisa melayani orang," katanya. 

"Tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik agar aku bisa berkontribusi pada kebahagiaan mereka," jelasnya.

"Aku senang karena sekarang aku bisa melakukan lebih banyak tugas resmi daripada sebelumnya, sedikit demi sedikit," ungkapnya. 

Dalam pernyataan terpisah, dokter Masako mengatakan bahwa sangat penting baginya untuk diizinkan melanjutkan perawatannya, tanpa tekanan atau pengawasan yang tidak semestinya. 

"Sang putri masih berada di jalur pemulihan dan ada pasang surut untuk kondisinya," bunyi pernyataan itu.

TAG

BERITA TERKAIT