RAKYATKU.COM - Seorang istri meminta cerai dari suaminya. Alasannya, karena dia dilarang bermain game online PUBG.
Direktur Pusat Sosial di Ajman Police, Kapten Wafa Khalil Al Hosani mengatakan, kejadian ini adalah kasus paling aneh di antara pasangan menikah karena terkait dengan permainan.
Kapten Al Hosani mengatakan seorang wanita Arab datang ke pusat untuk mencari bantuan setelah perselisihan tentang permainan dengan suaminya yang berubah menjadi kekerasan.
"Wanita itu membenarkan tuntutannya untuk bercerai dengan mengatakan bahwa dia kehilangan haknya untuk memilih sarana hiburan saat dia mendapatkan kesenangan dan kenyamanan dari permainan," katanya.
Perempuan tersebut kabarnya bermain dengan batasan. Ia tidak mengaktifkan opsi obrolan di mana dia akan terpapar dengan orang asing dan bermain game hanya dengan teman dan kerabatnya, dikutip dari okezone.com.
Sang suami khawatir apabila istrinya tersebut kecanduan permainan, yang dapat menyebabkan dia lalai dalam tugasnya terhadap rumah dan keluarganya. Pria itu, bagaimanapun, menyatakan bahwa penentangannya bukanlah masalah penindasan kebebasan, tetapi hanya langkah untuk menjaga keluarga bersama.
Dia mengatakan kepada petugas polisi bahwa dia tidak berharap hal-hal akan berakhir seperti yang mereka lakukan, dengan istrinya meminta cerai.
Sementara itu, pusat juga menerima keluhan anak-anak kecanduan permainan. Dalam satu kasus, Kapten Al Hosani mengatakan, ibu dari seorang anak lelaki berusia 13 tahun mengunjungi pusat tersebut, mengatakan bahwa anak laki-lakinya kecanduan PUBG.
“Dia tidak melakukan pekerjaan sekolahnya atau makan makanannya dengan benar. Ketika keluarga mencoba untuk memblokir akses ke permainan, ia mengisolasi dirinya sendiri dan harus dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan," katanya.