RAKYATKU.COM - Pertemuan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dengan Presiden Jokowi di Istana jadi kontroversi. Benarkah membelot dari Prabowo-Sandi?
Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S Cahyono akhirnya memberi klarifikasi, Jumat (26/4/2019). Dia menyebut pertemuan tersebut tidak berkaitan dengan politik.
"Kita masih mendukung (Prabowo) dan May Day ini isu yang diangkat KSPI, 'kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur adil'. Kita masih mendukung Prabowo-Sandi," ujar Kahar dalam keterangan tertulisnya.
Deklarasi KSPI untuk Prabowo sebelumnya sudah ditegaskan pada aksi May Day 2018. Prabowo juga sempat diundang dalam acara dukungan yang diberikan KSPI. Dengan demikian, kata Kahar, pertemuan Said Iqbal dengan Jokowi murni membahas isu buruh.
"Jadi pertemuan nggak ada kaitan dengan pilpres, jadi pertemuan murni pertemuan federasi buruh dengan Pak Jokowi dan yang dibahas isu perburuhan," kata Kahar.
Sementara Said Iqbal mengaku tidak memiliki masalah pribadi dengan Jokowi meski berbeda pilihan politik. Kritik yang disampaikan selama ini murni terkait dengan kebijakan.
"Saya tidak akan pernah membiarkan kebencian terhadap pribadi merasuk di dalam diri saya. Kritik yang kita sampaikan murni terkait dengan kebijakan," kata Iqbal.
Dalam pertemuan itu, Iqbal dan sejumlah pimpinan organisasi buruh lain menuntut presiden merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015.
PP itu dinilai hanya menguntungkan kaum pengusaha dan tak berpihak para buruh. KSPI memberikan masukan dalam revisi PP itu. Pertama, mengembalikan hak berunding serikat buruh dalam penentuan kenaikan upah minimum.
Kedua, mencabut formula penentuan kenaikan upah minimum dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Ia meminta formula itu diganti dengan survei pasar yang kemudian dirundingkan dalam dewan pengupahan.
Selain itu, Iqbal menuntut revisi itu agar memberlakukan upah minimum sektoral secara menyeluruh dan menindak tegas perusahaan yang tidak membayar upah minimum.
"Tentu saja, pertemuan ini bukan akhir. Sebab jika apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan, aksi-aksi akan terus dilakukan," kata dia.
Iqbal juga mengatakan, pada may day 1 Mei mendatang, KSPI tetap akan turun ke jalan. Mereka menyuarakan kesejahteraan buruh dan demokrasi jujur adil.
"Ratusan ribu buruh akan mengepung Istana. Itu artinya, gerakan buruh masih tetap dan mengkritisi kekuasaan," kata dia.