Jumat, 19 April 2019 11:23
Prabowo dan Sandiaga Uno. Ist
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi banyaknya TPS di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang tidak menyumbangkan satu suara.

 

Menurut Juru Bicara BPN Ferry Juliantono, banyaknya TPS yang tak memberikan suara untuk Prabowo-Sandi di kabupaten itu bukan karena ucapan Prabowo terkait 'tampang Boyolali'. Pasalnya, setelah ucapan itu terlontar, kampanye Prabowo di Boyolali masih berlangsung ramai. 

"Kampanye di Boyolali semarak. Sandi beberapa kali ke Boyolali. Posko di sana banyak. Saya rasa harusnya tidak sampai begitu (nol suara)," kata Ferry.

Di sisi lain, Ferry mengakui Boyolali merupakan wilayah basis massa pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, selama masa kampanye di sana, ia melihat mulai ada pergeseran arah dukungan masyarakat. 

 

Ferry malah menuding adanya pengaruh dari pejabat daerah yang membuat dukungan masyarakat di beberapa wilayah mutlak ke Jokowi-Ma'ruf. 

"Dua bulan terakhir di Boyolali, saya rasa dinamikanya banyak terjadi pergeseran. Tapi karena mereka menggunakan birokrasi kekuasaan dalam hal ini bupati. Menurut saya, sangat dimungkinkan digunakan itu," ungkapnya. 

Kejadian seperti ini disebut Ferry juga pernah terjadi saat Pilgub Jawa Tengah 2018. Kala itu, ada beberapa praktik kecurangan terjadi di Boyolali. 

"Pilgub Jawa Tengah juga begitu. Curangnya kebangetan. TPS-TPS kosong. Di banyak TPS," ucap Ferry, dikutip Kumparan, Jumat (19/4/2019).

Namun, munculnya dugaan kecurangan di Boyolali enggan dilaporkan pihaknya ke Bawaslu. Ia menyerahkan hasil ini kepada masyarakat sendiri. 

"Menurut saya terserah. Ini tidak ketemu kok. Di satu sisi masyarakat lihat kecurangannya sudah sangat telanjang, sementara yang berkuasa melihat wajar gunakan kekuasaan. Kita lihat nanti sajalah. Terserah rakyat saja," tutupnya. 

61 TPS di Boyolali menunjukkan Jokowi meraih 100 persen suara. Sedangkan Prabowo tak satu pun mendapatkan suara. 

TAG

BERITA TERKAIT