RAKYATKU.COM - Seekor burung Hering Griffon ditangkap oleh seorang milisi di Yaman karena diduga sebagai mata-mata.
Burung remaja itu ditangkap di kota Taiz, setelah terpisah dari kawanannya yang sedang bermigrasi. Ada pelacakan GPS terikat di kakinya.
Tapi, tidak seperti yang dikhawatirkan, burung itu rupanya bukan mata-mata.
Dia dikenal sebagai Nelson, dan sengaja diberikan pelacak GPS sebagai bagian dari upaya kelompok lingkungan untuk mengenalkannya dengan alam liar. Dia berangkat dari Bulgaria
Organisasi Dana untuk Flora dan Fauna Liar mengatakan telah menerima ratusan pesan dari Yaman yang peduli akan kesejahteraan burung tersebut.
"Tim kami berhubungan dengan pelestari alam setempat di sana dan kami berharap burung hering akan direhabilitasi dan kembali ke Bulgaria," kata organisasi itu.
Pelacak GPS mengikuti burung itu saat terbang di atas Turki ke Yaman untuk bermigrasi ke suhu yang lebih hangat.
Tetapi gerilyawan di kota Yaman khawatir itu digunakan untuk memata-matai mereka selama perang saudara.
Perang saudara Yaman telah berkecamuk sejak Maret 2015, di mana koalisi pimpinan Saudi melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.