RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Surawahadi menyebut pelaksanaan pemilu memiliki potensi kerawanan yang cukup tinggi. Ia menyebut pemilu kali ini dapat saja dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk memperkeruh suasana pada saat pencoblosan. Untuk itu ia mengingatkan tidak terlena.
“Ini pengecekan kesiapan terakhir untuk pergeseran apabila diperlukan. Kalau diperlukan pergeseran sudah siap. Ada TNI 5.000 dan Polri 5.000 personel dengan seluruh perlengkapan dan alutsista yang dimiliki masing-masing,” ungkap Surawahadi, pada Senin (15/4/2019).
Surawahadi menerangkan, seluruh kekuatan TNI yang di bawah kendali sebanyak 12.450 personel. Pihaknya juga sudah menyiapkan pasukan untuk Bawah Kendali Operasi (BKO) Polri. BKO ini diharapkan dapat menjaga pelaksana pemilu dengan aman dan lancar.
“Kodim kota sendiri 1.350 personel, dan untuk Sulsel 4.110 personel yang kita siapkan,” tambahnya.
Di masa tenang sebelum pencoblosan, Surawahadi menyebut harusnya semakin tenang. TNI harus bertugas pengamanan sesuai prosedur yang berlaku, hindari pelanggaran hukum dan HAM, serta jangan ragu-ragu dalam bertindak dengan berpedoman pada SOP yang berlaku dan tetap lakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terkait.
“Untuk deteksi dini saya punya pasukan di wilayah dari kegiatan teritorial dan intelijen, yang dinamakan pasukan pengamanan wilayah,” jelasnya.