RAKYATKU.COM - Sisa dua hari kita akan menggelar pesta demokrasi. Namun berbeda di dalam negeri, pemungutan suara di luar negeri dilakukan lebih awal.
Sejak 8 April hingga 14 April, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri telah berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan suara mereka.
Antusiasme masyarakat pun terlihat di beberapa negara. Misalnya, di Inggris. Antrean di depan gedung KBRI London dilaporkan mencapai 1 km.
“Saya bersyukur pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 2019 di Inggris berlangsung tertib. Saya juga senang melihat antusiasme warga Indonesia di Inggris dalam menjalankan hak konstitusinya," kata Duta Besar RI untuk Inggris dan Irlandia, Rizal Sukma di London, seperti dilansir Antara.
Hal serupa juga terlihat di KBRI Brussels. Menurut data, WNI di Belgia yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di negara itu sebanyak 1.745. Sementara, 10 orang lainnya masuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Mereka menggunakan hak suaranya pada hari Sabtu (13/04/2019).
Pemilihan umum 2019 di Malaysia juga berlangsung lancar. Itu dilakukan di lima Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), yakni Johor Baru, Kuala Lumpur, Kota Kinabalu, Kuching dan Penang. Di Kuala Lumpur saja, jumlah pemilih terdaftar mencapai 550 ribu orang.
Pemungutan suara juga telah dilakukan di Sydney, Australia. Sayangnya ratusan WNI tidak bisa menggunakan hak suaranya karena TPS sudah tutup.Pemilihan umum 2019 juga telah dilakukan di Singapura dan China, pada hari Minggu (14/04/2019).
Di China, sebagian besar pemilih adalah pelajar dan mahasiswa. Mereka memberikan suara di Halaman KBRI Beijing.
Menurut Ketua PPLN Beijing, Eddy Susanto, DPT di PPLN Beijing berjumlah 2065. Mereka yang menggunakan hak suara di TPS KBRI berjumlah 864 pemilih (belum termasuk DPTb dan Daftar Pemilih Khusus), dan sebanyak 1201 pemilih menyampaikan hak suaranya melalui pos.
TPS di Singapura juga sangat ramai pada hari Minggu. Sebanyak 38.106 pemilih memberikan suara mereka, sementara 8.149 suara dikirimkan melalui pos.