Sabtu, 13 April 2019 10:39
AFP
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Ilmuwan China sedang meneliti evolusi kecerdasan manusia dengan menanamkan gen otak manusia ke dalam monyet.

 

Dalam studinya, para peneliti memasukkan MCPH1 (sebuah gen yang diyakini berperan dalam perkembangan otak manusia) ke 11 monyet rhesus.

Monyet-monyet tersebut menjalani tes memori yang mengharuskan mereka untuk mengingat warna dan bentuk pada layar, dan menjalani pemindaian MRI.

Hanya lima dari 11 monyet yang selamat dalam tahap pengujian.

 

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa otak monyet butuh waktu lebih lama untuk berkembang, dan hewan-hewan itu bekerja lebih baik dalam tes memori jangka pendek serta waktu reaksi, dibandingkan dengan monyet liar.

Namun, monyet-monyet penelitian itu tidak menumbuhkan otak yang lebih besar, daripada monyet di kelompok kontrol.

Penelitian dilakukan oleh para peneliti di Institut Zoologi Kunming dan Akademi Ilmu Pengetahuan China, bekerja dengan para peneliti AS di University of North Carolina.

Studi ini dipublikasikan bulan lalu di jurnal National Science Review yang berbasis di Beijing.

"Temuan kami menunjukkan bahwa primata bukan manusia transgenik (tidak termasuk spesies kera) memiliki potensi untuk memberikan wawasan penting terkait pertanyaan dasar tentang apa yang sebenarnya membuat manusia unik," tulis para penulis.

Namun penelitian ini telah memicu perdebatan etika medis, di mana kritikus membandingkannya dengan film 'Planet of the Apes'.

"Memanusiakan mereka berarti membahayakan. Di mana mereka akan tinggal dan apa yang akan mereka lakukan? Jangan menciptakan makhluk yang tidak bisa memiliki kehidupan yang bermakna dalam konteks apa pun," kata Jacqueline Glover, ahli bioetika Universitas Colorado, kepada MIT Technology Review.

TAG

BERITA TERKAIT