RAKYATKU.COM - Ni Made Serli Mahardika (20) mahasiswi dari sebuah universitas di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, ditemukan tak bernyawa.
Korban diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri berinisial KIJ alias Kodok di kamar kosnya yang beralamat di Jalan Wijaya Kusuma l, Kabupaten Buleleng, Bali.
Saat ditemukan pada Kamis (11/4/2019), korban mengenakan kaos berkerah warna biru. Sementara kondisi mayat lebam dan posisi terlentang dengan menggunakan selimut kain.
Polsek Singaraja langsung mengamankan KIJ alias Kodok terduga pelaku pembunuhan mahasiswi asal Tabanan itu. Diketahui, ia tega melakukan aksi keji tersebut karena cemburu.
Kapolsek Singaraja, Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma mengatakan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Setelah dilakukan olah TKP, pelaku diketahui melakukan pembunuhan pada Senin (8/4/2019) lalu di tempat kos korban, Jalan Wijaya Kusuma, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Diketahui bahwa pelaku melakukan perbuatan penganiayaan yang mengakibatkan matinya orang lain," kata Agung.
Pelaku sendiri diketahui berasal dari Tabanan. Ia bekerja serabutan dan menjaga warung angkringan di wilayah Tabanan. Namun, sering ke Buleleng sejak berpacaran dengan korban.
Korban dan pelaku kenal sejak masih duduk di bangku SMP di Tabanan. Kemudian mulai memadu kasih sejak itu. Lantas putus nyambung hingga tujuh bulan yang lalu kembali berpacaran hingga aksi pembunuhan keji tersebut.
"Pacaran dari SMP. Putus nyambung panjangnya setelah 7 bulan ini," ucap Agung, dikutip Merdeka.
Dari motifnya, diketahui, pembunuhan keji karena rasa cemburu. Jadi, korban yang merupakan seorang mahasiswi memiliki kelompok belajar dan sering berkumpul.
Dia merupakan mahasiswi yang dikenal pintar dan selalu mendapatkan tugas berprestasi. Pelaku cemburu karena korban sering berkumpul dengan teman-temannya.
"Menurut pengakuan (tersangka) dia cemburu. Teman-temannya kenapa gak hadir karena kan presentasi di chat yang jawab kok malah pacarnya," bebernya.
Saat pembunuhan tersebut, pelaku membekap korban dengan bantal. Ternyata masih ada denyut kemudian mencekiknya. Kemudian hantaman di bagian leher mengakhiri nyawa gadis cantik ini.
"Awalnya, dibekap pakai bantal kepala, sudah agak lemes dibuka bantalnya masih ada denyut, dicekik. Sebelum mati masih ada denyutnya dihantam sampai hilang betul (nyawanya)," ujarnya.
Setelah aksi biadab itu, pelaku merapikan kembali tempat kos korban. Jadi, bantal dan lain-lain dibuat seolah-olah korban tidur.
"Sebelum dia meninggalkan (TKP) setelah itu dirapikan dulu bantal-bantal itu seolah-olah tidur, kemudian ditutup selimut," tukasnya.