Kamis, 11 April 2019 09:05
Tulang jari kaki melengkung, menunjukkan pendakian masih merupakan kegiatan penting bagi spesies ini (Foto: FLORENT DETROIT)
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Spesies manusia yang sudah punah telah ditemukan di Filipina. Ini dikenal sebagai Homo luzonensis, dinamai sesuai situs penemuannya di pulau Luzon.

 

Fitur fisiknya adalah campuran dari yang ditemukan pada leluhur manusia yang sangat kuno dan pada orang yang lebih baru.

Itu bisa berarti kerabat manusia primitif meninggalkan Afrika dan berhasil sampai ke Asia Tenggara, sesuatu yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.

Spesimen baru ini diyakini telah berusia antara 50.000 tahun hingga 67.000 tahun yang lalu.

 

Mereka terdiri dari tiga belas bagian, termasuk gigi, tulang tangan dan kaki, serta bagian dari tulang paha. Semua itu dimiliki oleh setidaknya tiga orang dewasa dan remaja. Mereka telah ditemukan dalam penggalian di gua sejak 2007.

Homo luzonensis memiliki beberapa kemiripan fisik dengan manusia baru-baru ini, tetapi dalam ciri-ciri lain mengingatkan kembali pada australopithecine, makhluk mirip kera yang berjalan tegak yang hidup di Afrika antara dua dan empat juta tahun lalu, serta anggota awal homo genus.

Tulang jari dan jari kaki melengkung, menunjukkan pendakian masih merupakan kegiatan penting bagi spesies ini. Ciri ini juga tampaknya serupa dengan yang ditemukan pad beberapa australopithecine.

Jika spesies seperti australopithecine mampu mencapai Asia Tenggara, itu akan mengubah kesimpulan ahli tentang siapa  manusia yang meninggalkan Afrika terlebih dahulu.

Homo erectus telah lama dianggap sebagai anggota pertama yang meninggalkan tanah air Afrika sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.

Dan mengingat Luzon hanya dapat diakses melalui laut, penemuan itu menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana spesies pra-manusia mungkin mencapai pulau itu.

Selain Homo luzonensis , pulau Asia Tenggara juga tampaknya menjadi rumah bagi spesies manusia lain yang disebut Denisovans, yang tampaknya telah kawin dengan manusia modern awal (Homo sapiens) ketika mereka tiba di wilayah tersebut.

Bukti ini berasal dari analisis DNA, karena tidak ada fosil Denisovan yang diketahui telah ditemukan di wilayah tersebut.

Temuan baru ini diterbitkan di jurnal Nature???????.

TAG

BERITA TERKAIT