Kamis, 11 April 2019 08:54
Ketua Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Klasis Makassar,  Nelwan
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Menjelang Hari Raya Paskah yang jatuh pada 21 April 2019, Ketua Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Mamasa (PPGTM) Klasis Makassar,  Nelwan, mengajak gereja untuk mengurangi pengguna plastik pada hari perayaan tersebut. 

 

Menurutnya, sampah plastik yang diakibatkan bekas tempat makanan instan saat ini, sangat besar jumlahnya dan menjadi salah satu sumber bencana bagi manusia. 
Tidak sedikit banjir yang terjadi karena penumpukan sampah di sungai dan saluran irigasi lainnya,  serta membutuhkan waktu lama untuk terurai.

"Kita harus berani mengambil tindakan pencegahan mulai dari sekarang.  Termasuk dalam kegiatan paskah nanti. Kalau perlu tidak ada konsumsi karena selama ini kita melihat, dalam 1 paket makanan, biasanya terdiri dari 4 bahan plastik. Mulai dari dos makanan, plastik sayur, gelas mineral ditambah lagi plastik pembungkus ketiganya, " tegasnya.

Meskipun kata dia,  upaya untuk mengubah mindset dan kebiasaan seseorang tidak mudah, perlu waktu,  kesabaran dan juga gerakan yang masif dan dilakukan dengan tekun. 

 

Namun, Nelwan menegaskan, harus dimulai dari diri sendiri.  Sebaiknya kata dia, pada perayaan Paskah fokus pada persiapan ibadah sebagai syukur kepada Tuhan.

"Hal-hal yang sudah tidak perlu lagi menggunakan plastik,  seperti air mineral dalam  kemasan benar-benar dikurangi. Alangkah baiknya jika jemaat masing-masing membawa tambler sendiri. Bayangkan saja jika jemaat dalam satu gereja ada 2000 orang, maka kita bisa hitung berapa total sampah plastik yang dihasilkan," paparnya.

Lebih lanjut, Nelwan mengatakan, sebagai generasi muda, generasi penerus dan masa depan bangsa,  perlu memikirkan bagaimana mengantisipasi dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari limbah penggunaan plastik ini. 

"Misalnya jika kita hanya belanja sedikit barang, baiknya tidak perlu menggunakan plastik, tapi langsung menggunakan tas atau kantong pakaian kita saja," katanya. 

Pemuda harus menjadi pelopor perubahan demi terciptanya lingkungan sehat. Jika pemuda bisa berubah dari pola hidup konsumtif dalam hal plastik.  Kemudian jika pemuda mulai sadar, maka bisa menjadi duta-duta perubahan ini. 

"Yang terpenting dahulu, menghilangkan ego dan rasa malu pemuda untuk membawa botol air minum/tumbler dari rumah," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Dekranasda Sulawesi Selatan, Liestiaty F Nurdin pada perayaan FEMME mengajak para perempuan, untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.  

"Jangan selalu menggunakan air dalam kemasan, usahakan sepanjang FEMME ini menggunakan tumbler agar perempuan-perempuan Sulawesi Selatan mampu menjaga lingkungannya. Karena saat ini sudah ada ikan kita yang mengandung mikro plastik yang dapat menimbulkan kanker jika kita konsumsi," jelas dia.

TAG

BERITA TERKAIT