Kamis, 11 April 2019 02:00
AM Iqbal Parewangi dengan latar belakang massa aksi bela Islam beberapa waktu lalu. (FOTO: DOK PRIBADI)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Terbukti berkinerja sesuai "2 visi 3 misi" yang diikhtiarkannya, anggota DPD/MPR RI asal Sulawesi Selatan AM Iqbal Parewangi mendapat banyak apresiasi. 

 

Termasuk dukungan untuk melanjutkan perjuangannya di DPD RI periode 2019-2024 mendatang. Iqbal kembali maju Pemilu DPD RI 2019 dengan nomor urut 23.

Bagi cendekiawan muslim berlatar santri dan sains itu, ikhtiar "berkinerja dengan bersih dan istiqamah, untuk daerah, bangsa dan umat" tersebut merupakan jihad politik.

"2 visi 3 misi itu ikhtiar, bukan janji. Janji bisa berujung zero, sedangkan ikhtiar merupakan jalan hero perjuangan. Makanya saya fokus berikhtiar, bukan tebar janji. Ikhtiar 2 visi 3 misi merupakan jihad politik, dan itu ibadah," jelas Iqbal.

 

Keseriusan Iqbal untuk membuktikan ikhtiarnya itu diakui banyak pihak. Selain bersih dari korupsi, Iqbal dikenal istiqamah berkinerja. Di Sulsel saja, misalnya, Iqbal sudah melaksanakan 1.364 kegiatan dalam empat tahun tiga bulan sejak dilantik. 

Dari jumlah itu, 442 kegiatan diamanahkan konstitusi/UU dengan dukungan anggaran dari APBN. Sementara 922 kegiatan mandiri SIP yang dibiayai sendiri Iqbal. Iqbal juga sudah mengunjungi 278 dari total 307 kecamatan se-Sulsel.

Pelatihan Qur’anic Quantum Teaching, contoh lain, Iqbal sudah laksanakan 44 kali di 21 kabupaten/kota di Sulsel, diikuti 13 ribu lebih guru. Setiap peserta diberikan sertifikat nasional berlogo DPD RI, dan tidak dipungut bayaran. Seluruh biaya ditanggung Iqbal.

Program pendidikan Iqbal yang juga populer adalah Beasiswa Senator SIP. Sejak tahun ajaran 2016/2017, pendiri lembaga pendidikan GAMA College yang juga alumni pondok pesantren, Fisika UGM, dan pascasarjana Manajemen IPB Bogor itu, rutin memberi beasiswa senator SIP untuk siswa siswi dan santri kelas XII se-Sulsel yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. 

Pada tahun ajaran 2018/2019 ini, misalnya, Iqbal menyediakan kuota beasiswa untuk 2.323 peserta senilai Rp3,4 juta per orang.

Dukungan Tokoh

Terbukti berkinerja dengan bersih dan istiqamah, dukungan ikhlas pun terus mengalir. Tidak tanggung-tanggung, di antaranya dukungan datang dari sederet tokoh umat.

"Pimpinan Darul Istiqamah memberi rekomendasi khusus kepada AM Iqbal Parewangi untuk dipilih sebagai anggota DPD RI 2019-2024," kata KH M Arif Marzuki Hasan saat menyerahkan rekomendasi dukungan Pimpinan Pusat Pesantren Darul Istiqamah kepada Iqbal.

"Perjuangan Pak Iqbal Parewangi jelas dan nyata. Atas arahan ketua umum, 2019 kita kembali dukung Pak Iqbal. Bismillah," kata Dr Rahmat Abdul Rahman Lc MA, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah.

"Kinerjanya terbukti. Bismillah, dengan aklamasi bulat penuh, kita BKPRMI mendukung dan memperjuangkan senator kita AM Iqbal Parewangi terpilih kembali DPD RI 2019," kata Hasid Hasan Palogai SH MA, ketua umum DPW BKPRMI Sulsel.

"Allah sudah dengar niatnya. Perlu maju karena nawaitunya untuk umat," kata DR (HC) AGH Sanusi Baco Lc kepada Iqbal yang didampingi istrinya Yusrah Takiyah Tajuddin dan sahabatnya Dr Firdaus Muhammad sesaat sebelum Iqbal berangkat dari kediaman tokoh MUI dan Nahdatul Ulama itu menuju KPU Sulsel untuk mendaftar sebagai calon anggota DPD RI 2019-2024.

"Pak Iqbal Parewangi bukan senator biasa-biasa saja. Alhamdulillah. Kita sudah lihat kerja beliau. Beliau senator andalan," kata HM Taufik Fachruddin MM, ketua tim Prof Andalan yang kini direktur utama Perusda Sulsel saat menyaksikan pendaftaran Iqbal sebagai calon anggota DPD RI 2019-2024 di KPU Sulsel.

Apresiasi dan dukungan kepada Iqbal juga tidak sedikit datang dari tokoh-tokoh nasional. Prof Dr H Ahmad Syafi’i Ma’arif, misalnya.

"Saudara Iqbal Parewangi, dia senator dari Sulawesi. Terus-terang saya simak betul yang dia katakan. Seorang petarung dia ini. Yang diperlukan ke depan petarung yang punya intelektual. Dia dari Mu’allimin dan Fisika, cara berpikirnya sangat teratur. Sangat sangat teratur. Saya menginginkan yang seperti ini," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 itu seusai mengikuti orasi kebangsaan Iqbal Parewangi di Yogya, beberapa waktu lalu.

TAG

BERITA TERKAIT