Rabu, 10 April 2019 18:34
Bungkus mi instan yang diposting warganet bernama "Fia", telah mengambang 19 tahun di laut Indonesia.
Editor : Mays

RAKYATKU.COM - Selama beberapa dekade terakhir, seluruh planet telah mengalami dampak buruk dari polusi dan pemanasan global. Dan lingkungan telah membayar mahal untuk itu.

 

Salah satu masalah terbesar yang dihadapi banyak negara saat ini, adalah jumlah sampah yang tidak dapat didaur ulang yang kita buang setiap hari. 

Tweet baru-baru ini yang menjadi viral adalah pesan serius, bahwa ketika kita membuang sesuatu, itu tidak langsung terurai.

Seorang warganet dengan nama pengguna Twitter "fia" memposting foto paket Indomie kosong, yang ia temukan terhanyut di pantai. Yang mengejutkannya adalah berapa lama bungkusan itu tetap ada di lautan. 

 

Posting tertanggal 7 April itu berbunyi,

“Agustus ini, Indonesia akan merayakan 74 tahun kemerdekaan. Namun, pagi ini, saya menemukan paket Indomie dengan tulisan "Anniversary of Indonesia ke-55" tercetak di atasnya. "

"Itu membuat saya berpikir sebentar karena, selama 19 tahun, paket kosong ini telah mengambang di laut sebelum akhirnya terdampar ke darat."

Tweet itu, telah mengumpulkan lebih dari 75.000 retweet, mengejutkan ribuan warganet. Banyak dari mereka bertanya-tanya berapa lama barang-barang limbah lainnya telah terjebak di laut, dan efeknya terhadap lingkungan sementara yang lain menyerukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada plastik.

Balasan lain bahkan membagikan penemuan serupa yang dibuat tahun lalu. Tweet itu menerjemahkan secara kasar,

“Kembali pada tahun 2018, sachet sampo lama dari tahun 80-an ditemukan di pantai. Diperkirakan sampah plastik ini sudah berusia lebih dari 30 tahun dan tidak hancur sama sekali, meskipun menghabiskan bertahun-tahun mengambang di laut.”

Dalam sebuah laporan baru-baru ini oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) , dikatakan bahwa banyak dari plastik yang kita gunakan adalah plastik sekali pakai, yang dibuang setelah hanya sekali pakai. Inilah sebabnya mengapa kemasan plastik membuat sekitar setengah dari sampah plastik dunia. 

Menurut prediksi mereka, akan ada sekitar 12 ton (sekitar 12.000 kg) limbah plastik di tempat pembuangan sampah dan lingkungan pada tahun 2050, jika praktik pengelolaan limbah saat ini berlanjut.

Sampah plastik juga dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada lingkungan. Terlepas dari kenyataan bahwa itu tidak terurai, dibutuhkan waktu berabad-abad untuk membusuk dan mencemari air dan tanah. 

Sampah plastik juga dapat meningkatkan bencana alam, dengan memblokir saluran air dan bahkan membunuh kehidupan laut.

TAG

BERITA TERKAIT