RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Peristiwa terdamparnya ikan di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari belakangan ini menghebohkan warga Bulukumba, pasalanya kejadian ini baru pertama kali.
Setelah ribuan ekor ikan berukuran telapak tangan orang dewasa terdampar sejak satu pekan terakhir, wisatawan di Pasir Putih Bira kembali digegerkan dengan terdamparnya ikan jenis napoleon, Minggu (7/4/2019).
Ikan yang tergolong dilindungi ini mencapai berat 30 Kg, dengan ukuran panjang 100 Centi, dan lebar 30 Centi. Ikan ini ditemukan terdampar dan telah mati oleh pemandu wisata bernama Tarman.
“Saya dapat sekitar 150 meter dari bibir pantai. Itu dilihat sama tamu saya jadi saya memutar kapal untuk mengambilnya dan membawa ke pinggir pantai,” ungkap Tarman.
Tarman juga mengakui, menemukan ikan jenis yang sama, namun masih dalam ukuran kecil dan telan mati.
Ikan Napoleon tersebut langsung dibawa ke Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Peyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros untuk diteliti.
“Ikan ini akan langsung dibawa ke Makassar untuk dilakukan penelitian karena penemuan ikan mati masih dalam penelitian balai riset,” Ujar Penyuluh Perikanan Kecamatan Bontobahari Kementerian Perikanan, Nafriwati Dahlan.
Penyebab matinya ikan laut Bontobahari, Kabupaten Bulukumba masih misterius. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Peyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, masih meneliti penyebabnya.
Sekedar diketahui, ikan Napoleon atau Ikan Napoleon Wrasse (Cheilinus undulatus) merupakan ikan karang berukuran besar anggota dari familia Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 m dan berat 190 kg. Ikan Napoleon terutama ditemukan di terumbu karang di kawasan samudra hindia dan samudra pasifik.
Saat ini di pasar Indonesia, harga ikan ini terbilang mahal, bahkan diekspor ke luar negeri. Harga perkilonya mencapai Rp1,5 Juta. Napoleon yang terdampar di pantau Bira diperkirakan mencapai harga Rp50 Juta.