Senin, 08 April 2019 07:00
Saf tercampur pada salat subuh di GBK, sebelum kampanye akbra Prabowo-Sandi.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM - Calon wakil presiden 01, Ma'ruf Amin menanggapi salat dengan saf yang campur antara laki-laki dan perempuan saat rangkaian kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di SUGBK, Jakarta.

 

"Memang saya nggak paham bagaimana dia mengaturnya itu. Mestinya (saf) dipisah laki-laki dan perempuan," kata Ma'ruf Amin.

Dia merujuk ke pelaksanaan salat berjamaah di Masjidil Haram, Arab Saudi. Memang di tempat itu ada pengecualian, saf salat berjamaah bisa campur antara laki-laki dan perempuan. 

Namun di era kini, pengaturan saf di Masjidil Haram sudah lebih teratur. Laki-laki berada di saf bagian depan, sementara perempuan di saf bagian belakang.

 

"Masjidil Haram itu pengecualian. Tapi Masjidil Haram juga dipisah. Sekarang agak ketat, pakai alat pemisah begitu. Polisinya (di Masjidil Haram) kan harus sekali itu memisahkan," bebernya.

Sebelumnya, Ketua Umum GNPF-U, Yusuf Muhammad Martak sudah memberi penjelasan terkait bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan dalam satu saf. 

Dia menegaskan, tak ada unsur kesengajaan mencampurkan lelaki dan perempuan dalam satu saf salat. Karena kondisi massa yang padat, ada perempuan yang salat di dekat lelaki meski tak bersebelahan. Lokasi kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

"Cuma saya tidak tahu di dalam keadaan yang sudah darurat, karena sudah padatnya umat seperti kejadian seperti, ya contoh, seperti di Masjidil Haram, kadang-kadang itu berdekatan, hampir bersebelahan walaupun tidak bersenggolan ya. Sifatnya darurat tapi tidak ada setting saf salat itu, itu hal yang tidak mungkinlah karena kepanitiaannya juga dari kita juga ngerti semualah," ungkap Yusuf Martak.    

TAG

BERITA TERKAIT