RAKYATKU.COM - Mahasiswi asal Filipina, Jamaica Alfiler (21) sangat menyesal. Dia jatuh hati pada seorang cowok tampan yang sepesawat dengannya. Mereka sempat ngobrol. Sayangnya, dia tidak sempat menanyakan nama dan nomor kontaknya.
Menurut Alfiler, pria muda itu tampan dan berkulit bersih. Rambutnya hitam dan berusia sekitar dua puluhan. Dalam penerbangan itu, pria tampan tersebut mengenakan sepatu Adidas NMD hitam abu-abu dengan kemeja oranye dan celana jins.
Alfiler akhirnya nekat bertanya kepada maskapai penerbangan Lufthansa untuk melacak pria misterius itu. Pertanyaan dikirim melalui email.
"Hai Lufthansa, saya berada di pesawat LH490 hari ini dari Frankfurt ke Seattle. Saya duduk di sebelah jendela dan ada seorang pria duduk tepat di sampingku di lorong 43B. Dia sangat baik kepada saya dan dia membantu saya dengan barang bawaan saya," tulis Alfiler dalam suratnya.
"Kami duduk bersebelahan dalam penerbangan selama 10 jam penuh, namun saya tidak mendapatkan nama lengkap dan kontaknya. Inilah mengapa saya menghubungi Anda Karena saya tidak berhenti memikirkannya sejak pesawat mendarat. Tolong dengarkan aku. Aku tidak tau kapan saya akan melihatnya lagi atau apakah saya kehilangan kesempatan?” lanjut surat itu.
Sayangnya, maskapai ini tidak dapat membantu Alfier dalam pencariannya akan cinta karena undang-undang perlindungan data.
"Kami ingin membantu, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena perlindungan data. Namun, kami berharap cerita ini memiliki akhir yang bahagia," balasan yang ditulis maskapai untuk Alfier.
Jamaica Alfiler sepesawat dengan cowok tampan itu dalam penerbangan dari Frankfurt ke Seattle selama 10 jam. Dikutip dari Nextshark, dia bertemu pria itu dalam penerbangan lanjutan ke Seattle, setelah liburan selama enam hari di Portugal.
Ketika dia tiba di tempat duduknya, keduanya saling melontarkan senyum dan pria itu bahkan membantunya mengangkat koper ke kompartemen.
“Saya membawa koper kecil yang harus diletakkan di atas kompartemen. Dia menawarkan untuk membantu saya, tapi saya bersikeras mencoba melakukannya sendiri karena saya wanita mandiri yang kuat. Akhirnya dia membantu saya, karena saya terlalu pendek untuk mencapainya,” kata mahasiswi jurusan bisnis tersebut.
Selama perjalanan, Alfiler tertidur selama beberapa jam, lalu keduanya mulai mengobrol ringan. Tak disangka, pria itu bertanya kapada Alfier apakah dia kedinginan sehingga dia bisa menawarkan selimut miliknya.
“Saya juga sengaja tidak menggunakan headphone saya ketika menonton film dan hanya menyalakan subtitle dengan harapan dia akan berbicara dengan saya, tapi dia tidak melakukannya. Mungkin dia juga pemalu,” lanjutnya.