Minggu, 07 April 2019 03:30
FOTO: Sky News
Editor : Andi Chaerul Fadli

RAKYATKU.COM - Boeing mengatakan sedang memangkas produksi 737 MAX sehingga dapat memfokuskan perhatiannya pada perbaikan perangkat lunak kontrol penerbangan yang telah terlibat dalam dua kecelakaan mematikan.

 

Pembuat pesawat mengatakan sedang "membuat kemajuan" pada perangkat lunak 737 MAX yang diperbarui yang diharapkan akan mencegah kecelakaan di masa depan, dikutip dari Sky News, Minggu (7/4/2019).

Kepala eksekutif Boeing, Dennis Muilenburg mengakui "aktivasi yang salah" dari perangkat lunak MCAS telah menjadi "hubungan umum" antara jatuhnya Ethiopian Airlines dan Lion Air.

Kedua tabrakan melibatkan 737 MAX 8, yang memiliki sistem otomatis yang mendorong hidung pesawat ke bawah ketika kemungkinan kios aerodinamis terdeteksi.

 

Muilenburg mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami memiliki tanggung jawab untuk menghilangkan risiko ini, dan kami tahu bagaimana melakukannya.

"Sebagai bagian dari upaya ini, kami membuat kemajuan pada pembaruan perangkat lunak 737 MAX yang akan mencegah kecelakaan seperti ini terjadi lagi.

"Tim bekerja tanpa lelah, memajukan dan menguji perangkat lunak, melakukan tinjauan non-advokat, dan melibatkan regulator dan pelanggan di seluruh dunia saat kami melanjutkan ke sertifikasi final."

Kecelakaan di Ethiopia pada 10 Maret menewaskan semua 157 orang di pesawat dan laporan awal , berdasarkan data penerbangan dan perekam suara kokpit, menunjukkan sensor yang salah memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan pilot kehilangan kendali atas pesawat.

Masalahnya mirip dengan yang dilaporkan pada penerbangan Lion Air Indonesia yang jatuh Oktober lalu, menewaskan 189 orang di dalamnya.

The 737 MAX dibuat oleh otoritas penerbangan dunia setelah kehancuran Ethiopia.

TAG

BERITA TERKAIT