RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pembatalan tim nasional U-15 putri Indonesia tampil di Piala AFF dan sejumlah utang kepada klub tersiar kabar PSSI tak punya kas. Induk organisasi sepak bola tertinggi tanah air itu kemudian diminta transparan kepada publik.
PSSI menunggak hadiah juara Liga 3 2018, Persik Kediri sebesar Rp300 juta, berserta hadiah untuk topskor dan pemain terbaik, masing-masing sebesar Rp15 juta. Juga hadiah runner-up PSCS Cilacap Rp150 juta.
Selain itu, PSSI diketahui punya utang kepada promotor NineSport Rp2,1 miliar yang belum dibayar sejak 2014.
Dari situs resmi AFF, PSSI batal mengirimkan Timnas U-15 putri. AFF menyebut PSSI tak memiliki anggaran.
Pemerhati sepak bola, Akmal Marhali, tak percaya PSSI tidak memiliki uang. Dia meminta PSSI membeberkan keuangan organisasi kepada publik.
"Sebagai lembaga publik PSSI harus membuka laporan keuangannya kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan penilaian apa benar keuangan PSSI defisit, atau cuma retrorika politik," ujar Akmal dikutip Detik.com, Jumat (5/4/2019).
"Kalau benar keuangan PSSI defisit, berarti pengurus PSSI saat ini gagal mengelola keuangan. Karena gagal, kenapa begitu ngotot mempertahankan jabatan? Mundur lebih elegan."
"Satgas Anti Mafia Bola perlu masuk melakukan pendalaman laporan keuangan PSSI. Bukan mustahil ada pencucian yang di sana. Naif kalau organisasi sebesar PSSI mengeluh di depan publik tidak punya uang. Artinya, pengurus yang ada saat ini sudah gagal karena tidak mampu menjaga martabat organisasi."