Jumat, 05 April 2019 14:35
Nurmal Idrus
Editor : Mays

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Nurani Strategic telah melakukan penelitian lapangan untuk Pileg 2019 di dapil Sulsel II. Penelitian ini dilakukan Nurani Strategic pada awal Maret. 

 

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus mengatakan, persaingan di dapil tersebut cukup ketat. Beberapa figur dengan nama besar di dapil Sulsel II, diprediksi akan merebut kursi di Senayan. 

"Caleg yang dominan di wilayah itu adalah Andi Rudiyanto Asapa, Akbar Faizal, Hj Maryam, Andi Rio Padjalangi, Syahrul Yasin Limpo, Supriansa, Yasir, Aziz Qahhar, dan Yagkin Padjalangi," kata Nurmal kepada Rakyatku.com, Jumat (5/4/2019).

Disebutkan Nurmal, secara umum, Golkar mendominasi perolehan suara dengan prediksi 3 kursi. Disusul Nasdem dan Gerindra. 

 

"Caleg-caleg Golkar dan Nasdem di dapil II terlalu perkasa. Akumulasi suara mereka sangat tinggi," tambah eks Ketua KPU Kota Makassar ini. 

Nurmal membeberkan alasan kedua partai itu perkasa di dapil Sulsel II. Karena kedua partai itu diuntungkan dengan sistem hitungan saint leaque. 

"Hitungan itu memakan habis peluang parpol seperti PKS, PPP, PAN, dan Demokrat. Yang pada Pemilu lalu mengandalkan sisa suara," ujarnya.

Dijelaskan Nurmal, sebenarnya secara figuritas PKS, PAN, PPP dan Demokrat sangat bagus menempatkan calegnya di dapil tersebut. Seperti Andi Akmal Pasluddin, Aziz Qahhar Mudzakkar, Yuliani Paris, Andi Mariattang, M Aras, Andi Nurpati dan Nasyit Umar.

"Namun, sistem hitungan sainte leaque sangat dipengaruhi oleh akumulasi perolehan suara buka pada orang per orang, yang mengandalkan sisa suara dari partai lain. Di situlah keunggulannya Golkar, Nasdem dan Gerindra," jelasnya.

"Mereka bekerja bersama hingga 9 caleg sekaligus sementara yang lainnya paling banyak 3 caleg. Apalagi kemudian Golkar dan Nasdem menerapkan strategi kaveling wilayah, yang terlihat dari ditempatkannya banyak caleg istri kepala daerah," pungkasnya.

TAG

BERITA TERKAIT