RAKYATKU.COM, BLITAR - Polisi terus memburu pembunuh mayat dalam koper, Budi Hartanto (28).
Tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Jatim, mengkonsentrasikan penyelidikan mayat dalam koper di Kediri. Diduga, dia dibunuh di Kediri. Blitar hanya sebagai lokasi pembuangan jasad saja.
Menurut polisi, jika diperhatikan, rentang waktu Budi Hartanto tidak merespons komunikasi di HP dengan waktu penemuan mayat dalam koper, sekitar 7 jam.
Berdasarkan keterangan salah seorang muridnya, Safirah, Budi tidak merespons chating di grup whatssap tarinya Selasa (2/4/2019) sekitar pukul 23.00 WIB. Sedangkan warga Blitar menemukan mayat dalam koper yang berisi bagian tubuh Budi, Rabu (3/4) sekitar pukul 07.00 WIB.
Kemungkinan aksi pembunuhan dan mutilasi terjadi di Kediri. Apalagi, jarak antara rumah duka dengan lokasi ditemukan mayat dalam koper hanya sekitar 5 km.
"Kita menduga bahwa Blitar kota hanyalah tempat pembuangan. Eksekusi bukan ditempat itu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, seperti dilansir dari Detik, Jumat (5/4/2019).
Karenanya, tim gabungan lebih berkonsentrasi melakukan proses penyelidikan di Kediri. Hingga hari ini, setidaknya sudah sebanyak 17 saksi diminta keterangannya. Mereka terdiri anggota keluarga, teman dekat korban dan teman korban yang kenal lewat media sosial.
Sedangkan Reskrim Polresta Blitar, kembali melakukan penyisiran di lokasi penemuan mayat dalam koper di Desa Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Ya kami sisir lagi, siapa tahu ada lokasi yang belum tersentuh. Kami berharap semoga bagian kepala korban segera ditemukan," pungkas Kapolresta Blitar AKBP Adewira Negara Siregar.