RAKYATKU.COM - Sebuah kapal Korea Selatan ditahan di pelabuhan Busan, karena dicurigai menyediakan minyak untuk Korea Utara secara ilegal.
Seorang pejabat penjaga pantai Korea Selatan mengatakan, kapal P-PIONEER seberat 5.160 ton telah dicegah meninggalkan pelabuhan sejak Oktober.
Kapal itu dicurigai telah digunakan untuk memasok diesel ke Korea Utara melalui dua transfer kapal ke kapal pada September 2017 di perairan internasional di Laut Cina Timur.
Sumber itu tidak mengkonfirmasi berapa banyak minyak yang dipasok.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya untuk melaporkan bahwa kapal Korea Utara yang menerima minyak adalah Kum Un San dan Yu Son.
Kum Un San diyakini sebagai salah satu kapal paling aktif di Korea Utara yang terlibat dalam pengiriman produk-produk minyak ke kapal.
Seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan, ini adalah pertama kalinya sebuah kapal Korea Selatan ditahan atas tuduhan melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara.
Penjaga Pantai Korea Selatan dikabarkan telah mengirim kasus itu ke jaksa penuntut negara, yang sekarang sedang memeriksa apakah akan mendakwa kapten kapal dan perusahaan manajemen karena melanggar undang-undang yang mengatur transportasi laut dan pertukaran dengan Korea Utara.
Laporan ini muncul di tengah kekhawatiran yang berkembang atas upaya luas Korea Utara menghindari sanksi Dewan Keamanan PBB atas program senjata dan rudal nuklirnya.
Sanksi PBB terhadap Korea Utara telah menguat secara signifikan sejak 2016, ketika Pyongyang meningkatkan tes senjatanya.
Sanksi itu termasuk melarang impor produk minyak bumi dan minyak mentah, serta larangan ekspor batubara dan mineral lainnya.