RAKYATKU.COM - Sejumlah hasil survei masih menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno kalah atas pasangan petahana, Jokowi-Ma'ruf Amin. Teranyar adalah hasil survei Roy Morgan dan Indikator Indonesia. Apa respon Sandiaga S Uno?
Mantan wagub DKI Jakarta ini mengaku tetap optimistis memenangi Pilpres 2019. Dia lalu mengungkit hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 yang mayoritas hasil sejumlah survei meleset.
"Kami puas dengan kinerja kami terutama dua minggu terakhir. Alhamdullilah menunjukkan hasil yang sangat-sangat baik, dan sama seperti di Pilgub DKI. Ini kayak de javu, kayak rekaman ulang," ucap Sandiaga, pada Rabu (3/4/2019).
Dia kemudian bicara soal migrasi suara yang terjadi di menit akhir Pemilu. Menurutnya dengan sentimen positif yang dibangun, maka dia yakin dirinya dan carpes Prabowo Subianto bakal menang.
"Semua bilang ada turbulensi, akan migrasi, dan ini sesuatu yang terjadi dan last minute, dengan sentimen positif, momentum yang terbangun, insyaallah kami akan berhasil memuncaki dan menghadirkan suatu realisasi atas harapan masyarakat Indonesia untuk perubahan," ucap Sandiaga.
Survei Roy Morgan menyebutkan, elektabilitas capres petahana Jokowi sebesar 56,5 persen, sementara Prabowo 43,5 persen. Namun demikian, angka keterpilihan Jokowi mengalami penurunan 0,5 persen dibanding satu bulan sebelumnya atau Februari 2019. Sebaliknya, Prabowo naik 0,5 persen pada periode yang sama.
Survei ini dilakukan pada pertengahan Februari sampai pertengahan Maret 2019 dengan responden sebanyak 1.102 di atas 17 tahun di 17 provinsi. Roy Morgan menggunakan metode wawancara tatap muka pada survei ini dengan Margin of error kurang lebih 1,3 persen.
Di survei Indikator, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 55,4% sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 37,4%. Masih ada 7,2% yang belum menentukan pilihan.
Survei ini direkam pada 22 – 29 Maret 2019 dengan melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.