RAKYATKU.COM - Pengantin ISIS asal Inggris, Shamima Begum tidak meneteskan air mata saat bayinya dimakamkan.
Berbicara kepada Time, wanita berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa dia benar-benar peduli dengan bayinya, Jarrah, tapi dia harus menerima kenyataan dan melanjutkan hidup.
Mengenang saat-saat terakhir anaknya, Shamima mengatakan bahwa pada tanggal 7 Maret, dia menemukan kulit Jarrah membiru di dalam kamp pengungsi Al-Roj.
Bayi berusia tiga minggu itu pun segera dibawa ke rumah sakit, dan didiagnosis menderita infeksi dada.
Si kecil diberi infus dan oksigen, tapi meninggal karena kondisinya pada 8 Maret.
Shamima dan mayat putranya kemudian dibawa kembali ke kamp Al-Roj, dan pemakaman dilakukan.
Seorang penjaga kamp yang hadir di pemakaman Jarrah menjelaskan kepada Times bagaimana Shamima berdiri sambil menyaksikan putranya dimakamkan.
"Dia tidak pernah meneteskan air mata," katanya.
Ditanya bagaimana dia menanggung kesedihan seperti itu, Shamima menjawab: "Ini benar-benar sulit tetapi saya harus menerimanya dan melanjutkan."
"Saya tahu kedengarannya aku tidak peduli, tapi aku peduli. Hanya saja ... mereka berada di tempat yang lebih baik sekarang, kurasa."
Shamima telah kehilangan tiga anak yang semuanya dilahirkan di Suriah. Sekarang dia masih berharap untuk kembali ke Inggris suatu hari nanti.
Ketika Menteri Dalam Negeri Inggris mencabut kewarganegaraannya, ia mengatakan bahwa ia harus menjadikan kamp Al-Roj seperti rumah kedua.
Dia mengatakan bahwa semuanya akan lebih mudah dijalani karena sekarang dia punya teman yang membantunya secara emosional.
Judi mengatakan mereka telah menghabiskan waktu lama berbicara dengan Shamima tentang apa yang telah dia lalui, serta masalah yang dia hadapi yang membawanya ke kamp.
"Dia menjadi lebih berpikiran terbuka dan tidak seperti wanita radikal di sini," tambahnya.
Shamima melarikan diri dari rumahnya di Bethnal Green, London timur, ketika dia baru berusia 15 tahun, untuk bergabung dengan ISIS.
Dia kemudian menikahi pejuang asal Belanda, Yago Riedijk yang saat itu berusia 23 tahun.