Selasa, 02 April 2019 11:33
Ist.
Editor : Ibnu Kasir Amahoru

RAKYATKU.COM, GOWA - Sebanyak 609 calon jemaah haji (CJH) Gowa mengikuti pengukuran kebugaran jasmani bagi calon jemaah di Taman Sultan Hasanuddin, Jalan Tumanurung.

 

Kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Gowa ini dibuka langsung Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Gowa, H. Muchlis. 

Muchlis mengatakan, berhaji adalah salah satu ibadah yang memang memerlukan kondisi badan dan stamina yang fit. Olehnya itu, dengan adanya tes kebugaran ini akan mewujudkan rombongan CJH di Gowa yang sehat saat melaksanakan ibadahnya. 

"Saat kita berhaji kondisi kekebalan tubuh yang memang harus diperhatikan karena disana ada tawaf, saih hingga melontar jumrah," kata Muchlis, Selasa (2/4/2019). 

 

Muchlis pun mengimbau kepada seluruh CJH yang dideteksi memiliki resiko tinggi untuk tidak memaksakan rangkaian ibadah yang sifatnya sunnah saat melaksanakan ibadah haji. Cukup mengoptimalkan kondisi kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji yang bersifat wajib. 

"Hal ini dilakukan agar seluruh ibadah menuju haji mabrur dapat dipenuhi dengan baik. Jangan sampai mengejar yang sunnah dan meninggalkan yang wajib," terangnya. 

Khusus untuk tugas panitia haji, diharapkan tahun ini lebih meningkat. Segala evaluasi yang dilakukan tahun lalu dapat dibenahi dengan baik, utamanya pelayanan kesehatannya. Apalagi segala fasilitas terkait pelayanan, utamanya di Makkah sudah sangat maksimal dan memadai. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Gowa, dr Hasanuddin mengatakan, tes kebugaran ini dilakukan selama dua hari.

"Sesi pertama kami melakukan tes kesehatan kepada CJH di tingkat puskesmas untuk deteksi dini, kemudian pemeriksaan tahap kedua dan ketiga dilakukan Dinas Kesehatan untuk peningkatan deteksi kesehatan jemaah," ungkap Hasanuddin.

Khusus untuk tes kebugaran ini, di hari pertama dilakukan kepada 300 orang CJH dan kemudian di hari kedua 309 orang. 

"Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah CJH ini dianggap layak mengikuti ibadah atau tidak. Begitu pun jemaah yang dideteksi beresiko tinggi seperti lansia akan dilakukan pendampingan secara serius," bebernya.

Selain lansia, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes mellitus (DM) juga adalah penyakit yang dianggap berisiko sehingga perlu penanganan secara berkelanjutan. 

"Dalam tes kebugaran ini yang dilakukan adalah tes tekanan darah, tes psikis dan tes kemampuan fisik," tuksnya..

TAG

BERITA TERKAIT