RAKYATKU.COM, GOWA - Dalam sebuah video pengakuan usai ditangkap, Wahyu Jayadi mengaku membunuh Sitti Zulaiha Djafar, karena korban terlalu jauh mencampuri urusan rumah tangganya.
Wahyu Jayadi juga mengaku, dititipkan oleh almarhumah ibu korban sebelum meninggal, untuk menjaga Zulaiha seperti adik sendiri.
"Jagai anrimmu, tanniako tau laing (jagai adikmu, kau bukan orang lain)," demikian pesan mendiang ibu Zulaiha sebelum menutup mata, sebagaimana diungkap Wahyu Jayadi.
Namun, itu dibantah adik kandung korban, yang juga sudah diperiksa sebagai saksi. Menurut adik kandung korban, pelaku dan ibunya sama sekali tidak saling kenal.
Kapolres Gowa, AKBP Shinto Silitonga juga membeberkan, antara korban dan pelaku sama sekali tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Menurut Shinto, keduanya hanya kebetulan berasal dari daerah yang sama yakni Sinjai, berasal dari tempat kerja yang sama yakni UNM, dan memiliki alamat yang sama di Makassar, yakni Perumahan Sabrina Regency, Gowa.
"Kesimpulan pemeriksaaan beberapa waktu yang lalu dari pihak keluarga korban, kita dapat informasi bahwa keluarga korban ini tidak saling kenal dengan si tersangka," kata Shinto Silitonga kepada Rakyatku.com, Senin (1/4/2019).
Sebelumnya, suami korban, Sukri Tenri Gau juga membantah bahwa adanya hubungan keluarga antara istrinya dengan pelaku.
"Memang yang signifikan dari suami korban, bahwa korban ini sering curhat tentang penerimaan keuntungan ataupun dana yang tidak sebanding dengan apa yang mungkin diharapkan tersangka," kata Shinto Silingo kepada media.
Shinto melanjutkan, pihaknya berencana memanggil saksi tambahan dari pihak kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk lebih mendalami kasus pembunuhan oleh seorang doktor tersebut. Namun tim penyidik belum memastikan waktu pemanggilan para saksi tambahan tersebut.
Belum diketahui juga siapa dan jumlah saksi yang akan dipanggil.
"Pemeriksaan saksi masih dilangsungkan, terutama ke UNM untuk menindaklanjuti hasil BAP suami korban. Nanti diinformasikan," tutup Shinto.