Senin, 01 April 2019 10:15
Samantha diapit kedua orang tuanya semasa hidup. (FOTO: MIRROR)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Seorang siswa ditemukan tewas di sebuah ladang setelah keliru masuk ke dalam sebuah mobil. Korban mengira mobil tersebut adalah taksi pesanannya.

 

Korban bernama Samantha Josephson (21). Dia diketahui memasuki mobil Chevrolet Impala hitam yang sedang parkir di Columbia, South Carolina. Empat belas jam kemudian, dia ditemukan tewas di hutan di Claredon County, 90 mil dari kota.

Belakangan polisi menangkap Nathaniel David Rowland (24). Dia diduga pelaku penculikan dan pembunuhan Samantha. Dia ketahuan mengendarai mobil yang ditumpangi korban. Polisi menemukan bercak darah dan ponsel Samantha. Ada juga sejumlah produk pembersih dalam mobil tersangka.

Dikutip dari Mirror, Senin (1/4/2019), Kepala Polisi Columbia, William Holbrook mengatakan, kasus ini terbongkar setelah dilaporkan teman-teman Samantha. Samantha diketahui tinggal di asrama mahasiswa. Sebelum hilang, dia keluar jalan-jalan ke sebuah bar di daerah Five Points kota sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

 

Kamera CCTV menunjukkan Samantha berbicara lewat telepon ketika menunggu mobil di luar bar Bird Dog. Dia mengenakan kemeja oranye dan celana panjang hitam. Dia meninggalkan bar sendirian.

Seorang petugas bar melihat dia masuk ke mobil hitam yang dia kira taksi Uber pesanannya. Setelah Samantha pergi, beberapa kemudian datang taksi Uber yang dipesan tiba di bar tersebut. Pengemudi itu akhirnya membatalkan perjalanan karena Samantha sudah pergi dengan mobil lain.

Pada Sabtu pagi, polisi akhirnya menemukan mobil yang terakhir kali ditumpangi Samantha. Polisi menemukan ceceran darah. Setelah dilakukan tes DNA, ternyata identik dengan Samantha.  

Polisi juga menemukan ponsel milik korban dalam area penumpang mobil. Ada juga wadah pemutih, tisu kuman, dan pembersih jendela. Jasad Samantha sendiri dibuang ke hutan yang hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.

Samantha adalah mahasiswa jurusan ilmu politik di University of South Carolina yang sebentar lagi akan menyelesaikan pendidikan. 

"Hati kami hancur. Tidak ada yang lebih sulit daripada berdiri di depan keluarga dan menjelaskan bagaimana orang yang dicintai dibunuh. Itu menyayat hati," kata ayah Samantha.

"Saya akan merindukan dan mencintai bayi perempuan saya selama hidup saya," lanjutnya.

TAG

BERITA TERKAIT