Minggu, 31 Maret 2019 15:11
Volodymyr Zelensky
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Dunia mulai berubah. Setelah demonstran cantik memenangkan Pilpres Slovakia, giliran pelawak berpeluang menjadi presiden di Ukraina. Korupsi yang merajalela selama ini mengubah persepsi publik.

 

Hasil survei terbaru menunjukkan elektabilitas pelawak Volodymyr Zelensky jauh mengungguli dua pesaingnya, yakni petahana Petro Poroshenko dan mantan Perdana Menteri, Yulia Tymoshenko.

Dilansir AFP, Minggu (31/3/2019), Zelensky memimpin hasil survei dengan perolehan di atas 25 persen. Sementara dua pesaingnya hanya berada pada kisaran 17 persen.

Zelensky adalah pelawak usia 41 tahun yang dikenal lewat acara komedi politik berjudul "Pelayan Rakyat". Elektabilitas Zelensky melejit di ranah politik saat rakyat Ukraina frustasi dengan problem korupsi dan standar hidup yang stagnan. 

 

Zelensky punya keunggulan di kaum pemilih muda. Para pemuda itu mengakui bahwa Zelensky memang tak punya pengalaman, namun mereka percaya bahwa Zelensky punya kekuatan untuk memimpin Ukraina.

"Saya tidak punya semua pengetahuan tapi saya tengah belajar saat ini," kata Zelensky kepada AFP dalam sebuah wawancara baru-baru ini. "Saya tidak ingin terlihat seperti orang idiot," lanjutnya.

Bahkan pada hari-hari terakhir kampaye, Zelensky melarikan diri dari kerumunan orang serta wawancara. Dia memilih untuk tampil di panggung pertunjukan dengan grup lawaknya.

Pilpres Ukraina digelar Minggu (31/3/2019) waktu setempat. Dia dijagokan terpilih mengalahkan petahana, Poroshenko yang berkuasa sejak 2014. Selama lima tahun pemerintahan Poroshenko, korupsi merajalela. Konflik separatisme juga menelan banyak nyawa, yakni 13 ribu jiwa. 

Adapun Tymoshenko adalah sosok yang dikenal lewat gaya rambut yang dianyam namun kini mengubah gayanya ke penampilan yang lebih konvensional, sekadar ikatan rambut gaya ekor kuda saja. Dalam narasi Pilpres, Tymoshenko punya fokus ke biaya hidup.

Tymoshenko punya janji untuk memotong harga gas konsumsi warga sampai setengahnya. Dia juga berjanji meningkatkan pensiun. Ini menarik bagi basis pemilih tua. 

Meski kini Zelensky dominan di perhitungan suara, namun analis memperkirakan persaingan masih akan terus berlangsung sengit. Bila tidak ada capres yang mencapai hasil 50 persen suara pada putaran pertama, maka dua capres akan diadakan lagi pada 21 April nanti.

TAG

BERITA TERKAIT