Minggu, 31 Maret 2019 13:07
Tatiana Kuvshinnikova
Editor : Suriawati

RAKYATKU.COM - Para guru di Rusia rama-ramai memposting foto-foto seksi mereka. Itu merupakan bentuk protes setelah rekan mereka dipecat karena pakaiannya.

 

Tatiana Kuvshinnikova dipaksa meninggalkan pekerjaannya sebagai pendidik karena membagikan foto-foto berbikini di media sosial. Dia dituduh berpakaian "seperti pelacur" dan memprovokasi murid laki-laki untuk bernafsu padanya.

Tapi sekarang di bawah tagar berbahasa Rusia yang berarti "guru juga manusia," wanita berusia 38 tahun itu telah memenangkan dukungan dari ratusan guru wanita, yang dengan bangga memposting foto mereka dengan pakaian terbuka.

Ada juga sebuah video protes menunjukkan para guru berjalan ke laut dengan pakaian mengajar.

 

Anastasia, guru bahasa Rusia dari Ivanovo, mengatakan bahwa Tatiana Kuvshinnikova adalah seorang perenang es dan foto-fotonya terkait dengan kecakapan olahraganya.

Sebagai bentuk protes, Anastasia juga mengenakan bikini di pantai dan mengejek pimpinannya untuk memecatnya jika mereka tidak menyukainya.

"Bagaimana menurut Anda seorang guru modern harus memenuhi persyaratan orang tua dan atasan mereka ...?"

"Status keluarga? Ukuran payudara? Panjang roknya? Pinggang? Hobi?"

"Menjadi pecinta eksperimen yang hebat, saya akan memposting foto-foto ini. Mari kita lihat seberapa cepat saya dipecat."

Alyona Chupriyanova-Tarasova, guru bahasa Inggris dari Omsk di Siberia juga membagikan foto bikini.

Dia mengatakan: "Apakah guru bukan orang atau apa? Apakah foto mengenakan pakaian renang menghina martabat orang lain?"

Pemecatan Kuvshinnikova dilakukan setelah dia memposting foto dirinya mengenakan gaun pendek berkilauan, berenang di es, dan menari berpakaian bikini di salju bersama anak-anak sekolah.

Direktur sekolahnya, Olga Gain mengatakan bahwa penempilan seperti itu adalah cara berpakaian pelacur.

Berbicara kepada media lokal, Olga mengatakan "sepatu hak tinggi, berpakaian di atas lutut, dan semuanya dipertunjukkan. Siapa yang coba Anda pikat? Anda tidak memiliki hak untuk menggunakan label guru."

“Anda menodai reputasi sekolah. Tidak mengherankan bahwa murid laki-laki jatuh cinta dengan Anda - dan hanya ada satu langkah lagi untuk pedofilia."

Setelah direktur sekolah memecatnya, dia tetap mengajar, namun orang tua memprotes.

Akhirnya, bulan ini Kuvshinnikova berhenti dengan alasan mengalami pelecehan di sekolah.

Kasusnya telah mendorong menteri pendidikan regional untuk mencari pekerjaan lain untuknya, karena menganggap reaksi direktur sekolah sudah ketinggalan zaman.

"Sekolah modern membutuhkan pendidik yang mempromosikan gaya hidup sehat, olahraga."

"Secara pribadi, saya tidak melihat sesuatu yang tercela dalam foto-foto yang diposting oleh guru atlet ini," kata sang menteri.

TAG

BERITA TERKAIT